Kemeriahan menyambut hari kemerdekaan RI ke-70 di Kecamatan Ubud mulai terlihat. Pawai seni budaya digelar, juga sebagai rasa syukur, atas pencapaian kelurahan Ubud yang telah berhasil menjadi yang terbaik dalam lomba kelurahan Provinsi Bali tahun 2015.

Hal itu diungkapkan Camat Ubud Ida Bagus Suamba di sela - sela semaraknya pembukaan pawai seni budaya Desa Ubud yang mengambil tempat di Lapangan Astina Ubud, (15/8). Pembukaan tersebut dihadiri Asisten I Setda Gianyar Cokorda Rai Widiarsa, Ketua LPM Ubud Cokorda Gede Putra Sukawati, dan segenap tokoh - tokoh masyarakat di Kecamatan Ubud.

Camat Ubud Ida Bagus Suamba mengatakan, perayaan kemerdekaan RI mesti dijadikan momentum untuk memaknai kembali apa yang menjadi cita - cita para pejuang terdahulu. Kemerdekaan yang telah diwariskan, wajib ditanamkan di segenap jiwa raga generasi muda."Melalui pawai ini, saya harapkan anak - anak yang terlibat langsung ataupun tidak langsung, semakin bangga merayakan hari kemerdekaan RI,"ucapnya.

Dia mengatakan, pawai seni budaya Ubud juga sebagai salah satu bentuk penghargaan atas keberhasilan kelurahan Ubud yang mampu meraih juara I Lomba kelurahan tingkat Provinsi Bali. Hal tersebut sebagai pelecut untuk membuat pariwisata Ubud menjadi lebih hebat lagi. Dalam parade seni, melibatkan ratusan partisipan, yang terdiri atas drumband anak - anak dari beberapa SD di kecamatan Ubud, juga iringan lansia menggunakan berbagai busana ciri khas adat Bali, yang terlihat masih sehat di usia senja mereka.

Asisten I Setda Gianyar Cokorda Rai Widiarsa, mewakili Bupati Gianyar mengatakan, pencapaian tersebut merupakan penghargaan yang kesekian kalinya yang menggambarkan betapa Ubud adalah desa yang memiliki sejuta keistimewaan."Predikat kelurahan terbaik, diiringi dengan pawai seni akan membuat nilai Ubud semakin berharga di mata turis,"katanya.

Namun, lanjut Cok Rai, terlepas dari pencapaian tersebut. Patut dijadikan momentum untuk tetap mawas diri dalam membenahi segala persoalan - persoalan yang melanda Ubud belakangan ini. Problema kemacetan, dan lainnya harus segera dicarikan jalan keluar."Agar para wisatawan dapat berkunjung dengan nyaman di Ubud. Tentu koordinasi dengan Pemda mesti terus diintensifkan dalam penataan kawasan dan menanggulangi permasalahan tersebut,"ujar pria asal Puri Pejeng tersebut.

Salah satu peserta parade lansia, Ketut Sujana,62, mengaku sangat antusias dapat terlibat dalam parade seni tersebut. Meski usianya sudah lapuk, namun semangatnya tak kalah padam dengan anak - anak muda. Dia sangat bersyukur, pemerintah desa telah menyediakan ruang bagi orang seusianya untuk berkreasi."Tiyang ampun tua, tapi jek bayu kari truna asane (saya sudah tua, tapi rasanya tenaga masih muda),"ucapnya. (Humas Gianyar/Ari)