Krama Pengempon Pura Khayangan Jagat Masceti yang berlokasi di Desa Medahan-Keramas, Blahbatuh, Gianyar, melaksanakan Karya Pasupati Prasasti di Pura setempat, (23/5).

Panitia acara, I Nyoman Soma Wirawan dalam laporan menyebutkan, Pura Kahyangan Jagat Masceti merupakan pura yang diempon oleh 20 subak yang ada di Desa Medahan, Keramas, Cucukan dan Desa Pakraman Tedung. Keberadan Prasasti ini nantinya diharapkan dapat menjadi tuntunan keberadaan pura kedepannya.

Anak Agung Gde Raka, penulis prasasti menjelaskan prasasti sebanyak Sembilan lembar berisi tentang sejarah pura, struktur pura dan palinggih, fungsi pura. Agung Raka menjelaskan secara singkat pura masceti telah ada sejak agama hindu masuk ke bali atau pada abad ke VIII. Eksistensi Pura Khayangan Jagat Masceti, mengalami perkembangan di abad XI kedatangan Mpu Kuturanm XVI kedatangan Dang Hyang Nirata, 1705 ketika jaman Gusti Agung Maruti dan pemerintahan Puri Gianyar I Dewa Manggis Kuning abad XVIII-XIX.

Ditambahkan Agung Raka, salah satu yang ada dalam prasasti adalah proses upacara nanggluk merana untuk mengusir hama dan mara bahaya di persawahan yang dilaksanakan pada sasih keenam.

Assiten 1 Setda Kab. Gianyar, Tjokorda Rai Widiarsa menyampaikan keberadan prasasti diharapkan menjadi media pemersatu 20 subak yang ada di Desa Medahan, Keramas, Cucukan dan Tedung. Disamping menjaga dan melestarikan keberadaan subak sebagai asset pusaka Kabupaten Gianyar sejalan dengan Gianyar sebagai kota pusaka. Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata upaya revitalisasi seni dan budaya Kabupaten Gianyar, sebagaiman yang tertuang dalam blu print pengembangan seni dan budaya di Kabupaten Gianyar.  (Humas Gianyar/bid)