Setelah berakhirnya masa kepengurusan periode 2011 – 2014, Orari Lokal Gianyar menggelar Musyawarah Lokal (Muslok) XI di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar, (22/2). Kegiatan Muslok yang bertema “Melalui Musyawarah Orari Lokal Gianyar Tahun 2014, Kita Tingkatkan Kualitas dan Pengabdian Kepada Gianyar Tercinta” dibuka oleh Asisten Adminsitrasi Umum Setda Kab Gianyar, I Wayan Sudamia juga dihadiri oleh ratusan anggota Orari seluruh Bali.
Ketua Panitia Muslok, Petrus Setiawan mengatakan, Musyawarah XI Orari Lokal Gianyar merupakan kewajiban dan cerminan suatu organisasi Amatir Radio, sebagaimana yang telah diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Orari. Kegiatan ini dilaksanakan sekali dalam tiga (3) tahun guna menetapkan kebijaksanaan dan rencana kerja serta memilih pengurus baru Orari Lokal Gianyar Periode 2014 – 2017. Selain itu, Musyawarah XI Orari Lokal Gianyar juga guna menciptakan tertib berorganisasi, tertib berkomunikasi sehingga nantinya dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas, khususnya kepada anggota Amatir Radio.
Ketua Orari Lokal Gianyar Periode 2011 – 2014, Cokorda Gde Agusnawa, MH dalam sambutannya mengatakan, Muslok merupakan forum kekuasaan tertinggi untuk menentukan dan menempatkan rencana kerja serta kebijakan organisasi dalam kurun waktu tiga tahun ke depan. Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari) berfungsi sebagai cadangan nasioal dibidang komunikasi radio dalam usaha – usaha yang bersifat kemanusiaan. Selain itu, Orari juga sebagai mitra pemerintah dalam kegiatan pengawasan penggunaan gelombang radio serta pemilikan dan penggunaan perangat komunikasi radio.
“Musyawarah Lokal merupakan kegiatan yag strategis guna menentukan langkah kebijakan organisasi ke depan yang disepakati oleh seluruh anggota,” terang Cok Agusnawa.
Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Gianyar, I Wayan Sudamia mengatakan, Musyawarah Lokal merupakan amanat organisasi yang memiliki arti penting dalam upaya penyegaran organisasi. Melalui forum Muslok akan dilakukan penilaian terhadap pertanggungjawaban pengurus lama, penyusunan program kerja organisasi untuk masa yang akan datang dan pemilihan pengurus organisasi yang baru.
“Dalam Muslok semua peserta musyawarah memperoleh peluang untuk berbicara dan saling tukar gagasan dan pedapat. Gagasan dan pendapat tersebut nantinya dapat dijadikan acuan untuk merumuskan keputusan yang akan diambil,” terang Sudamia.
Lebih lanjut Wayan Sudamia menegaskan, dalam menyusun program kerja, pengalaman masa lalu perlu dijadikan acuan dengan mempertimbangkan kondisi atau kemampuan organisasi serta kemungkinan perkembangan keadaan yang akan datang. Sehingga hakekatnya program yang disusun merupakan rangkaian kegiatan yang urgen atau menjadi kebutuhan dan mungkin/bisa untuk dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan serta mencapai tujuan organisasi. (Humas Gianyar/Set)