Perencanaan pembangunan dengan sistem bottom up planning lewat musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan), selama ini dianggap sebagai kegiatan formalitas belaka, dan sepi dihadiri peserta dalam setiap rapat pembahasannya. Namun, tidak demikian dengan pelaksanaan pembukaan musrenbang Kabupaten Gianyar Tahun 2012 yang berlangsung di Ruang Sidang Kantor Bupati Gianyar (12/3). Sebanyak 225 peserta hadir memadati ruang pertemuan yang mampu menampung 230 peserta.
Kepala Bappeda Kabupaten Gianyar, I Ketut Astawa Suyasa dalam laporannya menyebutkan proses musrenbang melalui beberapa tahapan. Diawali dengan musyawarah antar desa, musrenbang kecamatan, semiloka SKPD, forum SKPD, dan musrenbang Kabupaten Gianyar, untuk selanjutnya ditetapkan sebagai rencana kerja pemerintah daerah tahun 2013.
Astawa Suyasa menambahkan, dalam musrenbang kecamatan dilaksanakan seara terintegrasi berupa forum pertemuan antara semua pelaku pembangunan dengan pengajuan usulan kegiatan yang dananya bersumber dari PNMP Madiri Perdesaan maupun PNPM-integrasi (Paras Paros) dan juga APBD Kabupaten. Dintegrasikannya pelaksanaan musrenbang ini dimaksudkan untuk dapat mensinergikan seluruh usulan prioritas yang diusulkan berdasarkan pripsip bottom up planning dan berlandaskan pada RPJM (rencana pembangunan jangka menengah desa) masing-masing. Hasil usulan desa dikompilasi dan direkapitulasi pada tahapan musrenbang selanjutnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dengan tahapan, tentunya terdapat sinkronisasi dan keterkaitan antara proses perencanaan bottom up planning yang lahir dari masyarakat dan top down planning dari masing-masing SKPD sebagai perwujudan dari tupoksinya. Dalam musrenbang kali ini juga dilakukan pembahasan penyediaan Pagu Indikatif Kecamatan (PIK) senilai Rp. 2 M untuk tiap kecamatan. Anggaran bersumber dari PIK Tahun 2013 akan digunakan untuk mewujudkan program/kegiatan prioritas dari seluruh desa/kelurahan.
Adapun rekapitulasi usulan musrenbang tahun 2012 sebanyak 399 kegiatan dengan total nilai Rp. 58.868.146.850,-, terdiri dari usulan PIK 2013 sebanyak 94 kegiatan dengan nilai Rp.14 M. Usulan sisa PIK 2013 (APBD-2013) sebanyak 94 kegiatan dengan nilai Rp. 23,711 M, usulan PNPM Mandiri Perdesaan (MPd) 2013 sebanyak 92 kegiatan dengan nilai Rp. 9,735 M, usulan Paras-Paros 2013 sebanyak 119 kegiatan dengan nilai Rp. 11,421 M. Selain itu juga terdapat program/kegiatan yang dananya bersumber dari PNPM MPd 2012 sebanyak 99 kegiatan dengan nilai Rp. 6,145 M, dan paras-paros 2012 sebanyak 83 kegiatan dengan nilai Rp. 7 M, dan akan dilaksanakan tahun 2012. Sementara itu, untuk pembangunan perkotaan (kecamatan Blahbatuh dan Ubud) didanai melalui dana PNPM P2KP Tahun 2012 sebesar Rp. 1,330 M dan Program Pengembangan Infrastruktur Perkotaan (PPIP) sebesar Rp. 1,050.
Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati selepas membuka acara menyampaikan pelaksanaan musrenbang kali ini memiliki arti dan fungsi penting yang lebih vital dari pelaksanaan sebelumnya, karena harus dapat menyelesaikan target-target yang masih tersisa dalam RPJMD Kabupaten Gianyar Tahun 2008-2013. Perencanaan program/kegitan tahun 2013 harus mengacu pada target pencapaian RPJP Kabupaten Gianyar memasuki RPJM ke-3 (2013-2018). Hal ini sangat penting untuk memastikan adanya keberlangsungan program/kegiatan walapun adanya perubahan/pergantian dalam pemerintahan. Dengan demikian, maka perhatian kita pada masyarakat tidak akan pernah berubah dan tetap berlanjut.
Selain membahas program/kegiatan yang pendanaannya bersumber dari PNPM dan juga APBD, telah disepakati bahwa masing-masing kecamatan dialokasikan dana dalam bentuk PIK. Kesepakatan ini telah dituangkan dalam MoU antara Bupati Gianyar dan PImpinan DPRD Kabupaten Gianyar, dimana masing-masing kecamatan tahun 2013 diberikan PIK sebesar Rp. 2 M.
Sementara Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gianyar, Drs. I Made Togog M.Si menaypaikan pelaksanaan musrebang ini benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Mengingat dari tahap awal hingga penetapannya merupakan hasil dari program dan kegiatan yang menjadi prioritas kebutuhan masyarakat. Terlebih untuk musrenbang tahun dialokasi dana PIK yang pemanfaatannya sesuai dengan kebutuhan prioritas masing-masing kecamatan. (Humas Gianyar)
Perencanaan pembangunan dengan sistem bottom up planning lewat musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan), selama ini dianggap sebagai kegiatan formalitas belaka, dan sepi dihadiri peserta dalam setiap rapat pembahasannya. Namun, tidak demikian dengan pelaksanaan pembukaan musrenbang Kabupaten Gianyar Tahun 2012 yang berlangsung di Ruang Sidang Kantor Bupati Gianyar (12/3). Sebanyak 225 peserta hadir memadati ruang pertemuan yang mampu menampung 230 peserta.
Kepala Bappeda Kabupaten Gianyar, I Ketut Astawa Suyasa dalam laporannya menyebutkan proses musrenbang melalui beberapa tahapan. Diawali dengan musyawarah antar desa, musrenbang kecamatan, semiloka SKPD, forum SKPD, dan musrenbang Kabupaten Gianyar, untuk selanjutnya ditetapkan sebagai rencana kerja pemerintah daerah tahun 2013.
Astawa Suyasa menambahkan, dalam musrenbang kecamatan dilaksanakan seara terintegrasi berupa forum pertemuan antara semua pelaku pembangunan dengan pengajuan usulan kegiatan yang dananya bersumber dari PNMP Madiri Perdesaan maupun PNPM-integrasi (Paras Paros) dan juga APBD Kabupaten. Dintegrasikannya pelaksanaan musrenbang ini dimaksudkan untuk dapat mensinergikan seluruh usulan prioritas yang diusulkan berdasarkan pripsip bottom up planning dan berlandaskan pada RPJM (rencana pembangunan jangka menengah desa) masing-masing. Hasil usulan desa dikompilasi dan direkapitulasi pada tahapan musrenbang selanjutnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dengan tahapan, tentunya terdapat sinkronisasi dan keterkaitan antara proses perencanaan bottom up planning yang lahir dari masyarakat dan top down planning dari masing-masing SKPD sebagai perwujudan dari tupoksinya. Dalam musrenbang kali ini juga dilakukan pembahasan penyediaan Pagu Indikatif Kecamatan (PIK) senilai Rp. 2 M untuk tiap kecamatan. Anggaran bersumber dari PIK Tahun 2013 akan digunakan untuk mewujudkan program/kegiatan prioritas dari seluruh desa/kelurahan.
Adapun rekapitulasi usulan musrenbang tahun 2012 sebanyak 399 kegiatan dengan total nilai Rp. 58.868.146.850,-, terdiri dari usulan PIK 2013 sebanyak 94 kegiatan dengan nilai Rp.14 M. Usulan sisa PIK 2013 (APBD-2013) sebanyak 94 kegiatan dengan nilai Rp. 23,711 M, usulan PNPM Mandiri Perdesaan (MPd) 2013 sebanyak 92 kegiatan dengan nilai Rp. 9,735 M, usulan Paras-Paros 2013 sebanyak 119 kegiatan dengan nilai Rp. 11,421 M. Selain itu juga terdapat program/kegiatan yang dananya bersumber dari PNPM MPd 2012 sebanyak 99 kegiatan dengan nilai Rp. 6,145 M, dan paras-paros 2012 sebanyak 83 kegiatan dengan nilai Rp. 7 M, dan akan dilaksanakan tahun 2012. Sementara itu, untuk pembangunan perkotaan (kecamatan Blahbatuh dan Ubud) didanai melalui dana PNPM P2KP Tahun 2012 sebesar Rp. 1,330 M dan Program Pengembangan Infrastruktur Perkotaan (PPIP) sebesar Rp. 1,050.
Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati selepas membuka acara menyampaikan pelaksanaan musrenbang kali ini memiliki arti dan fungsi penting yang lebih vital dari pelaksanaan sebelumnya, karena harus dapat menyelesaikan target-target yang masih tersisa dalam RPJMD Kabupaten Gianyar Tahun 2008-2013. Perencanaan program/kegitan tahun 2013 harus mengacu pada target pencapaian RPJP Kabupaten Gianyar memasuki RPJM ke-3 (2013-2018). Hal ini sangat penting untuk memastikan adanya keberlangsungan program/kegiatan walapun adanya perubahan/pergantian dalam pemerintahan. Dengan demikian, maka perhatian kita pada masyarakat tidak akan pernah berubah dan tetap berlanjut.
Selain membahas program/kegiatan yang pendanaannya bersumber dari PNPM dan juga APBD, telah disepakati bahwa masing-masing kecamatan dialokasikan dana dalam bentuk PIK. Kesepakatan ini telah dituangkan dalam MoU antara Bupati Gianyar dan PImpinan DPRD Kabupaten Gianyar, dimana masing-masing kecamatan tahun 2013 diberikan PIK sebesar Rp. 2 M.
Sementara Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gianyar, Drs. I Made Togog M.Si menaypaikan pelaksanaan musrebang ini benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Mengingat dari tahap awal hingga penetapannya merupakan hasil dari program dan kegiatan yang menjadi prioritas kebutuhan masyarakat. Terlebih untuk musrenbang tahun dialokasi dana PIK yang pemanfaatannya sesuai dengan kebutuhan prioritas masing-masing kecamatan. (Humas Gianyar)