Kualitas Tukang Banten (Serati) di Kabupaten Gianyar makin dimaksimalkan, baik dari segi etika maupun kemampuan dalam membuat segala perlengkapan upakara. Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kabupaten Gianyar bekerjasama dengan Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Gianyar melaksanakan Pelatihan Serati di Balai Penyuluhan Pertanian Kabupaten Gianyar, (11/5).
Kepala Bagian Kesra Pemkab. Gianyar Ida Bagus Sumaba mengatakan, pelatihan Serati digelar dengan maksud meningkatkan kualitas dan menyatukan pemahaman antara para Serati, dalam mendampingi umat Hindu melaksanakan Panca Yadnya.
Gus Sumaba menjelaskan, pelatihan digelar sebanyak empat kali, pada hari pertama diikuti 30 ibu – ibu Dharma Wanita Kabupaten Gianyar. Selanjutnya, pelatihan digelar berturut – turut di Kecamatan Payangan, yaitu di Desa kelusa, Desa Bukian, Desa Kerta. Masing – masing diikuti 40 anggota PKK desa setempat. Narasumber yang dihadirkan, diantaranya Ida Pedanda Gde Buruan Manuaba,Ida Pedanda Istri Oka Temuku.
Ida Pedanda Gde Buruan Manuaba membawakan materi tentang pemahaman umum mengenai Panca Yadnya, tujuan dan filosofi banten maupun yadnya. Ida Pedanda Istri Oka Temuku membawakan praktek membuat banten, terutama yang berkaitan dengan Panca Yadnya.
Ida Pedandan Istri Oka Temuku dalam materinya menyatakan ,para peserta diharapkan mampu mengetahui banten untuk Dewa Yadnya, Bhuta Yadnya dan sebagainya. Kemampuan menguasai pembuatan banten maupun sarana upakara belum lengkap jika seorang Serati belum memiliki etika yang baik, apalagi kesehariannya selalu behadapan dengan masyarakat.”Banten yang dibuat mesti dilandasi rasa tulus ikhlas dan etika yang baik,”ucapnya.
Asisten I Pemkab. Gianyar Cokorda Rai Widiarsa, membacakan sambutan Bupati Gianyar mengatakan, pelatihan merupakan sarana komunikasi dalam menyatukan pemahaman antar Serati, yang selama ini melayani umat dalam pelaksanaan berbagai Upacara Yadnya.”Pelatihan ini penting adanya, salah satu upaya mengajegkan bagian terpenting dari umat hindu,”katanya.
Cok Rai mengungkapkan, Pemkab. Gianyar memberikan pelatihan yang berkesinambungan untuk menciptakan regenerasi Serati, terutama bagi kalangan ibu –ibu dan remaja. Dia juga menekankan, agar Ibu – ibu dapat mentransformasikan kemampuannya terhadap anak – anaknya. Agar generasi muda tidak memiliki mental malas belajar membuat banten.”Minimalisir membeli bahan banten yang sudah jadi, sebaiknya jika punya banyak waktu luang dimanfaatkan untuk belajar membikin banten sendiri,”imbau dia. (Humas Gianyar/Ari)