Lahir di keluarga yang bergelut di bidang seni, membuat kehidupan Dr. Ni Made Wiratini tak lepas dari dunia seni  juga.  Tidak hanya sebagai penari, kecintaan Made Wiratini akan dunia seni ditunjukan menyelesaikan pendidikan S3 di bidang seni.  Sebagai pelaku seni dan juga seorang dosen ISI Denpasar , Made Wiratini sangat mengerti dan memahami tentang problem yang dihadapi kaum perempuan khususnya  seniman perempuan.

Tidak sedikit tantangan yang dihadapi oleh kaum perempuan, seperti adanya diskriminasi dalam pertunjukan, adanya perbedaan upah hingga masalah ruang ganti berias, semua itu ia uangkapkan lewat buku “Problem Peranan wanita Dalam Seni Pertunjukan  Bali”. Tak heran melihat kecintaannya akan dunia seni dan semangatnya memperjuangkan  nasib seniman perempuan, akhirnya Dr. Ni Made Wiratini ditetapkan sebagai wakil Kabupaten Gianyar  untuk Calon Tokoh Perempuan Provinsi Bali 2014.

Seleksi dilakukan di rumah Made Wiratini di Br. Sengguan , Desa Singapadu Sukawati Gianyar, (7/5). Di depan Ketua Tim Seleksi Prof. Mardani, istri dari Prof.Dr. I wayan Dibia,SST.MA ini memaparkan perjalanannya di bidang seni. Dari remaja Made Wiratini sudah biasa menari hingga ke luar genegi, berbagai negara sudah pernah dirambahnya. Bahkan setelah menikah, darah seninya masih terasah berkat dukungan suami Prof. Wayan Dibia. Pada bulan September 1980, Made Wiratni mendapat undangan dari Asian Culture Council dan La Mama Theater New York, untuk mengadakan kolaborasi teater dengan seniman-seniman dunia di bawah arahan July Taymor. Setelah kolaborasi itu, berbagai negara mulai dirambahnya seperti, Italia, Beligia, Denmark, Korea dan berbagai negara lainnya.

Sebagai seorang dosen, Made Wiratini dapat menularkan ilmu maupun ide-ide pada mahasiswa di kampus. Ia ingin, ilmu maupun pengalaman yang  dimilikinya dapat memotivasi mahasiswanya untuk bisa berbuat lebih darinya khususnya di bidang seni. “ Seni itu sifatnya selalu berubah, siapa tahu apa yang saya miliki sekarang bisa dikembangkan oleh mahasiswa lebih besar lagi,” papar Made Wiratini.

Tidak hanya di kampus, maupun luar negeri. Made Wiratini juga aktif di banjarnya. Ia juga bersemangat ikut sekaa gong PKK di banjarnya, memotivasi anak muda untuk terus berkiprah di bidang seni. Sebagai orang Bali khususnya Gianyar, kesenian sudah mendarah daging dengan kehidupan sehari-hari.  Hadir pada seleksi, Asisten   Admisnistrasi, Ekonomi dan Pembangunan Kab. Gianyar , I Ketut Suwetha, Kepala BP3A Provinsi Bali, Ni Luh Putu Praharsini, Kepala Badan PP dan KB Kabupaten Gianyar, I.A. Sri Ambari dan tokoh masyarakat setempat. (Hums Gianyar/eni)