Sebanyak 14 siswa SMP se-Kabupaten Gianyar mengikuti lomba menulis atau nyurat aksara Bali, di Puri Agung Gianyar, (10/4). Lomba ini digelar serangkaian dengan HUT Kota Gianyar ke-246, sekaligus untuk menjaring duta Kabupaten Gianyar dalam lomba serupa di PKB Pronvisi Bali tahun ini.

Menurut Kabid Dokumentasi dan Kebudayaan Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar, Drs.I.A Made Adnyani, M.Si, lomba nyurat atau menulis aksara Bali di lontar memang rutin diadakan tiap tahun. Hal ini sebagai upaya pelestarian dan pengembangan lontar itu sendiri agar tidak punah. Seperti di ketahui masyarakat terutama generasi muda sangat sedikit yang mengemari seni sastra terutama satra lontar. Pemerintah Kabupaten Gianyar melalui Dinas kebudayaan lewat lomba ini berupaya menjaring yang sedikit ini, bagaimana mereka bisa menularkan kepada teman yang lain bahwa menulis aksara Bali bukanlah suatu yang kuno namun sangat mengasyikkan.

Dengan waktu yang di sediakan sekitar 90 menit, para peserta diwajibkan menyurat atau menulis sastra ke sebuah lontar yang sudah disediakan. Mereka harus mampu menghasilkan hasil karya tulisan yang indah dan rapi dalam sebuah lontar. Karena yang dinilai oleh ketiga juri adalah bentuk dan komposisi tulisan (wangun, tetuek, katuub), ketepatan ejaan (pasang aksara), kerapian dan kebersihan tulisan, cara sikap menulis (tetingkesan ) dan ketuntasan.

Juri yang menilai pada lomba nyurat aksara Bali, adalah Ni Wayan Sariani,S.Pd.M.hum, I.B Putra Pudharta dan I Wayan Supertama. Menurut salah satu juri, Ni Wayan Sariani, lomba ini semacam ini sangat penting digelar, sebagai upaya pelestarian dan pengenalan sastra Bali pada generasi muda. Sehingga kedepannya aksara Bali ini lebih digemari genarasi muda. (HumasGianyar/eni)