Sekda Kabupaten Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra kembali melaksanakan sidak ke beberapa SD dan satu UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar, (19/8). Lokasi yang disasar diantaranya SD N 1 Beng, SD N 2 Bakbakan, SD N 3 Bakbakan dan UPT Kesmas Gianyar II.

Gus Gaga saat ditemui usai sidak  mengatakan, dirinya ingin terus memantau kualitas kesehatan makanan di kantin – kantin sekolah di Kabupaten Gianyar secara berkala. Dia tidak ingin sampai terjadi kecolongan, dimana ada pedagang kantin yang menjual makanan  berbahan tidak layak untuk dikonsumsi tubuh, yang akan berdampak terhadap kesehatan anak – anak.”Saya akan terus pantau,”kata dia.

Sekda juga bertujuan mengecek kesiapan dan kedatangan para guru – guru yang mengajar. Dia mengharapkan kehadiran guru mendahului murid. Kebersihan toilet, dan kelengkapan fasilitas belajar mengajar juga menjadi prioritas yang harus diutamakan.”Di SDN 3 Bakbakan toiletnya kurang bersih, mesti segera dirawat. Sebab, kualitas sekolah ditentukan oleh kebersihan kamar mandinya,”imbau Gus Gaga.

Selain kedua hal tersebut, Gus Gaga juga ingin secara langsung memastikan kabar yang beredar di Buleleng belum lama ini, yang menyatakan beredarnya buku pelajaran Bahasa Bali mengandung konten pornografi. Dari hasil pengecekannya, tidak ditemukan buku yang dimaksud.”Jangan sampai beredar di Kabupaten Gianyar, tidak pantas murid – murid disuguhkan hal – hal berbau porno,”ucapnya.

Setelah memantau SD, Sekda melakukan peninjauan ke UPT Kesmas Gianyar II di Desa Petak, Gianyar. Dalam kesempatan tersebut, Sekda berharap nantinya dapat dibangun fasilitas rawat inap di UPT Kesmas setempat. Pasalnya, berdasar letak geografis, yang berdekatan dengan Kabupaten Bangli, dan jumlah penduduk di wilayah kerja di UPT Kesmas Gianyar II berjumlah sekitar 25 ribu penduduk, memungkinkan untuk menjadi rujukan rawat inap disaat terdapat keadaan darurat.”Saya harap Dinas Kesehatan segera mengkaji itu,”ujar Gus Gaga.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gianyar Dewa Alit Mudiartha memastikan di Kabupaten Gianyar tidak ada beredar buku pelajaran bahasa Bali yang berisi unsur pornografi. Hal tersebut berdasarkan  hasil investigasi timnya, dan memang sekolah Kabupaten Gianyar tidak menggunakan buku  Mekar Wangi seperti yang beredar di Kabupaten Buleleng.”Kami pastikan memang tidak ada, tapi orang tua murid harus tetap mengawasi dan segera lapor jika ada,”katanya singkat. (Humas Gianyar/Ari)