Kegiatan kesehatan secara preventif dan edukatif melalui posyandu, akan memberikan kontribusi yang sangat besar pada peningkatan status kesehatan dan gizi demi kesehatan ibu dan anak. Untuk itulah perlu keaktifan para kader posyandu sebagai promotor dilingkungannya. Di Kabupaten Gianyar terdapat 2.825 kader posyandu yang tersebar di kelompok-kelompok posyandu se-Kabupaten Gianyar. Para kader inilah yang aktif sebagai promotor mengajak warga sekitarnya datang dan aktif ke posyandu.
Seperti ditegaskan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Gianyar, Drs. I Made Watha,SH.MM saat pembukaan acara sosialisasi peningkatan kapasitas kader posyandu di Balai Budaya, (1/7). Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat dalam memberikan kemudahan memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Utamanya dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Mengingat pentingnya peranan posyandu, BPMD Kabupaten Gianyar mengadakan sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para kader dalam memberikan pelayanan di masyarakat. “ Lewat sosialisasi ini kader akan belajar tentang administrasi dan pengetahuan tentang tumbuh kembang anak serta status gizi para balita,” papar I Made Watha.
Dijelaskan juga, sosialisasi diikuti sebanyak 565 kader posyandu. Karena keterbatasan dana baru sebagian dari kader diberi pelatihan, untuk selanjutnya akan diberikan secara bertahap. Kader ini merupakan perwakilan dari amsing-masing kelompok posyandu yang tersebar di 70 desa/kelurahan pada 7 kecamatan se-Kabupaten Gianyar. Sosialisasi diadakan selama 2 hari (1-2 Juli), dengan materi tentang penguatan kelembagaan posyandu oleh Kepala BPM dan Pemerintahan Desa Provinsi Bali, admnistrasi posyandu dan peranan gizi diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab. Gianyar, dan paparan tentang kegiatan posyandu diberikan oleh Kepala Badan BPMD.
Bupati Gianyar A.A Gde Agung Bharata, menyambut baik sosialisasi ini, karena kader yang baik adalah kader yang mnegerti dan bertanggung jawab atas pekerjaannya. Bahkan didepan para peserta bupati meminta pada Kepala BPMD, untuk secara khusus untuk mendengarkan keluhan maupun kebutuhan para kader. Karena mereka inilah yang nanti akan berhadapan langsung dengan masyarakat, memberikan pelayanan kesehatan dasar , utamanya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. “ Kesehatan itu adalah keberuntungan yang tidak ternilai, jadi harus dijaga benar-benar,” tegas Bupati Agung Bharata.
Pada kesempatan itu, Bupati juga menekankan pada para kader agar mengikuti pelatihan dengan tekun. Jangan sampai kader itu hanya sekedar nama saja, namun tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan. (Humas Gianyar/eni)