Pendataan keluarga tahun 2015 seperti yang diatur dalam PP No. 87 tahun 2014 yang mewajibkan pemerintah kabupaten/kota melakukan pendataan keluarga setiap 5 tahun sekali ( data by name by address), di Kabupaten Gianyar telah dilakukan mulai tanggal 1 - 31 Mei 2015. Data yang didapat ini nantinya akan dipergunakan dalam penetapan  sasaran dan optimalisasi operasional program pembangunan Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga  (KKBPK).  Disamping itu juga, bertujuan untuk tersedianya data base demografi kependudukan, data base KB, data base tahapan keluarga sejahtera dan data base anggota keluarga.

Untuk optimalisasi pendataan keluarga dilapangan, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PP dan KB) Kabupaten Gianyar, I.A. Putu Sri Ambari, (25/5),  meninjau langsung kerumah-rumah penduduk secara acak untuk mengetahui apakah rumah tersebut sudah didata atau belum dengan cara melihat apakah sudah terpasang stiker pendataan keluarga atau belum. Rumah yang dikunjungi pertama kali adalah rumah milik keluarga Komang Adnyana di Br. Dauh Uma Kelurahan Bitera, Gianyar. Rumah yang terdiri dari 8 KK ini semuanya sudah terdapat atau ditempel stiker pendataan keluarga. Begitu juga halnya dengan rumah milik bapak Mangku di Desa Petemon Pejeng Kelod Kecamatan Tampaksiring, semuanya sudah terdapat stiker pendataan keluarga.

“Saya sengaja tidak menargetkan rumah mana yang dituju untuk dilihat, namun secara acak di setiap kecamatan.Tujuan untuk melihat sejauh mana pendataan itu sudah dilakukan, karena waktu pendataan hanya tersisa 6 hari lagi,” jelas I.A. Ambari.

Dijelaskan juga, kunjungan langsung kerumah-rumah ini selain untuk melihat stiker pendataan keluarga, juga dimanfaatkan untuk bertemu dengan para petugas pendata di masing-masing desa. Seperti halnya saat bertemu dengan Ni Wayan Leci Artini petugas pendata dari Br. Dauh Uma Bitera. I.A. Sri Ambari menanyakan langsung kesulitan yang dihadapi di lapangan saat mendata ke masing - masing rumah, dan terus memberi semangat agar menyelesaikan tugas dengan baik. Menurut I.A. Sri Ambari, dengan waktu yang tersisa hanya tinggal 6 hari ini, semoga pendataan keluarga dapat terselesaikan dengan tuntas.

“ Para petugas lapangan harus tetap semangat, karena mereka yang berhadapan langsung dengan keluarga yang kadang tidak mengerti apa manfaat dari pendataan keluarga ini. Sehingga tidak jarang mereka mendapat hambatan dalam mencari data sesuai dengan form yang harus di isi,” jelas I.A. Ambari.

Ditambahkan lagi, hasil pendataan keluarga ini secara lebih mendetail juga memberi manfaat untuk memberikan pelayanan KB (peningkatan metoda kontrasepsi jangka panjang dan penurunan jumlah KB yang tidak terpenuhi), perencanaan program ketahanan keluarga dan juga berbagai program bantuan yang diperlukan keluarga prasejahtera. (Humas gianyar/Eni)