Setelah dinobatkan menjadi Jegeg-Bagus Gianyar 2012, Sang Made Tresna Wicaksana wakil STT Pegesangan Temesi dan Ida Ayu Pradnya Paramita asal Batuan Sukawati kembali akan berlaga pada Pemilihan Jegeg-Bagus Bali 2012. Hal tersebut terungkap saat audiensi Jegeg-Bagus Gianyar 2012 dengan Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati di Kantor Bupati Gianyar (11/6).
Menurut Kepala Dinas Pariwisata, Anak Agung Bagus Ari Bhrahmanta, Jegeg-Bagus Gianyar akan mengikuti pemilihan Jegeg-Bagus Bali 2012 yang grand finalnya akan berlangsung di Open Stage Ardha Candra (16/6). Jegeg-Bagus Gianyar akan menjalani masa karantina bersama Jegeg-Bagus dari seluruh Kabupaten mulai tanggal 12-16 Juni di Hotel Pop, Teuku Umar Denpasar. Sebelumya Jegeg-Bagus Gianyar telah mengikuti pembekalan selama 1 minggu. Materi pembekalan lebih banyak berisi pembenahan penampilan dari Jegeg-Bagus Gianyar pada saat pemilihan di tingkat Kabupaten. “Penampilan sebelumnya dievaluasi dan dibenahi bersama dengan membahas video penampilan mereka saat pemilihan Jegeg-Bagus Gianyar” terang Gung Ari. Selain itu juga diberikan pembekalan untuk memperdalam komunikasi, pemahaman dan wawasan tentang budaya dan pembangunan Provinsi Bali.
Lebih lanjut, Gung Ari melaporkan Jegeg Gianyar 2012, Dayu Pradnya yang pernah tinggal (7) tujuh tahun di Manchester Inggris, baru saja memenangkan Lomba Debate Public Bahasa Inggris Tingkat Nasional di Universitas Indonesia.
Saat menerima Jegeg-Bagus Gianyar 2012, Bupati Gianyar mengarahkan dalam pemilihan Jegeg-Bagus Bali, ada 3 materi yang harus diperhatikan yakni keselarasan dari logika, etika dan estetika. Kepada instansi yang terkait Bupati meminta untuk memberikan perhatian kepada Jegeg-Bagus agar kepercayaan diri mereka meningkat dan mampu memberikan penampilan yang maksimal.
Ny. Tjok Ace, Juri khusus Jegeg-Bagus 2012 yang turut mendampingi berpesan agar para Jegeg-Bagus dapat menunjukkan etika dan penampilan baik setiap saat, karena penilaian tidak hanya dilakukan saat penjurian namun keseharian dalam karantina, etika dan penampilan juga di perhatikan dan masuk dalam poin penjurian. (Humas Gianyar)
Setelah dinobatkan menjadi Jegeg-Bagus Gianyar 2012, Sang Made Tresna Wicaksana wakil STT Pegesangan Temesi dan Ida Ayu Pradnya Paramita asal Batuan Sukawati kembali akan berlaga pada Pemilihan Jegeg-Bagus Bali 2012. Hal tersebut terungkap saat audiensi Jegeg-Bagus Gianyar 2012 dengan Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati di Kantor Bupati Gianyar (11/6).
Menurut Kepala Dinas Pariwisata, Anak Agung Bagus Ari Bhrahmanta, Jegeg-Bagus Gianyar akan mengikuti pemilihan Jegeg-Bagus Bali 2012 yang grand finalnya akan berlangsung di Open Stage Ardha Candra (16/6). Jegeg-Bagus Gianyar akan menjalani masa karantina bersama Jegeg-Bagus dari seluruh Kabupaten mulai tanggal 12-16 Juni di Hotel Pop, Teuku Umar Denpasar. Sebelumya Jegeg-Bagus Gianyar telah mengikuti pembekalan selama 1 minggu. Materi pembekalan lebih banyak berisi pembenahan penampilan dari Jegeg-Bagus Gianyar pada saat pemilihan di tingkat Kabupaten. “Penampilan sebelumnya dievaluasi dan dibenahi bersama dengan membahas video penampilan mereka saat pemilihan Jegeg-Bagus Gianyar” terang Gung Ari. Selain itu juga diberikan pembekalan untuk memperdalam komunikasi, pemahaman dan wawasan tentang budaya dan pembangunan Provinsi Bali.
Lebih lanjut, Gung Ari melaporkan Jegeg Gianyar 2012, Dayu Pradnya yang pernah tinggal (7) tujuh tahun di Manchester Inggris, baru saja memenangkan Lomba Debate Public Bahasa Inggris Tingkat Nasional di Universitas Indonesia.
Saat menerima Jegeg-Bagus Gianyar 2012, Bupati Gianyar mengarahkan dalam pemilihan Jegeg-Bagus Bali, ada 3 materi yang harus diperhatikan yakni keselarasan dari logika, etika dan estetika. Kepada instansi yang terkait Bupati meminta untuk memberikan perhatian kepada Jegeg-Bagus agar kepercayaan diri mereka meningkat dan mampu memberikan penampilan yang maksimal.
Ny. Tjok Ace, Juri khusus Jegeg-Bagus 2012 yang turut mendampingi berpesan agar para Jegeg-Bagus dapat menunjukkan etika dan penampilan baik setiap saat, karena penilaian tidak hanya dilakukan saat penjurian namun keseharian dalam karantina, etika dan penampilan juga di perhatikan dan masuk dalam poin penjurian. (Humas Gianyar)