Meski sudah berusia uzur, penampilan Janger Manula Paguyuban Santi Gita Umbara di Open Stage Balai Budaya Gianyar, (8/4) cukup menghibur penonton yang datang ke lapangan Astina Raya Gianyar untuk menyaksikan acara-acara yang digelar serangkaian HUT Kota Gianyar ke-244 tahun 2015.

Usia rata-rata diatas 50 tahun tidak menyurutkan semangat mereka untuk menari dan menyanyi janger diatas panggung dengan penabuh yang juga dari para manula. Terkadang gerak lucu yang dipertontonkan para kakek dan nenek ini mengundang gelak tawa penonton. Bahkan, pementasan janger berdurasi 2 jam dan mengambil judul “Sunda Upasunda” berisi fragmen tari dengan guyonan dan lelucon yang mampu mengocok perut penonton yang awalnya memandang pesimis terhadap pementasan janger para manula ini karena dianggap sudah tua dan tidak menarik lagi.

Pesan yang disampaikan dalam pementasan berjudul "Sunda Upasunda" tersebut adalah agar seseorang tidak “Nyapa Kadi Aku”, atau memiliki  sifat sombong, sebab sombong dan mabuk adalah bagian dari Sad Ripu bisa menyebabkan kematian bahkan kehancuran. Pada akhir cerita dipentaskan tarian barong.

Ketua Pembina Peguyuban Pekak Sobyah mengatakan, peguyuban ini didirikan sejak tiga bulan lalu, dimana kebanyakan anggotanya berasal dari perkumpulan ORARI dan sekeha pesantian yang sering berkumpul dan berinisiatif membentuk peguyuban janger para manula atau orang usia lanjut. Mereka sudah pentas dibeberapa tempat salah satunya di open stage Balai Budaya Gianyar serangkaian HUT Kota Gianyar.

“Kami memiliki anggota kesenian 360 orang lebih dan yang kali ini pentas di open stage plus penabuh ada sekitar 70 orang,” ungkapnya.

Selanjutnya, peguyuban ini akan terus dipertahankan sebagai upaya menghimpun sekeha kesenian yang sudah lanjut usia untuk ikut melestarikan seni budaya Bali, disamping sebagai hiburan di hari tua. (Humas Gianyar/ww)