Ni Nyoman Nilawati, seorang tokoh perempuan yang mengabdikan dirinya pada kegiatan sosial kemasyarakatan terutama pada penyediaan air bersih untuk pedesaan miskin dan kering. Bersama Rotary club Nilawati memberikan bantuan sarana air bersih kepada masyarakat desa Ban Kubu, Karangasem yang terkenal sangat tandus, Desa Pakraman Purwayu Karangasem, Desa Cempaka Gadungan Tabanan, Desa Seraya Karangasem serta Desa Puhu Payangan. Hal tersebut terungkap pada Seleksi Tokoh Perempuan tingkat Provinsi Bali di Kediamannya, Br. Tegeha Batubulan (30/9)
Dalam penyediaan sarana tersebut Nilawati yang didukung penuh oleh suaminya, I Made Sudiarta, beserta anggota Rotary melalui proses yang sulit dengan melakukan survey hingga ke daerah pegunungan untuk mendapatkan mata air karena wilayah tersebut sangat tandus.
Ni Nyoman Nilawati didampingi Staf Ahli Bidang Pemerintahan Kabupaten Gianyar, Anak Agung Digjaya beserta Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Chandra Yuni, menjelaskan secara menyeluruh tentang kegiatan dan inovasi serta sumbangsihnya selama ini baik pada lingkungan sekitarnya maupun pada Provinsi Bali kepada tim penilai yang diketuai oleh Prof. N K Mardani Ratha.
Eksistensi wanita yang menyandang Ibu Teladan Provinsi Bali tahun 2008, tidak hanya pada penyediaan air bersih namun juga di Bidang Pendidikan, lingkungan, kesehatan, keagamaan, kemasyarakatan dan usaha kecil masyarakat serta bidang lainnya. Di bidang pendidikan Nilawati memberikan beasiswa kepada 50 siswa SD 1 Batu bulan dan menyediakan air daur ulang untuk mereka sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli minuman serta dengan alat daur ulang tersebut sekolah bisa mandiri dengan menjual air ke kemasyarakat dan hasilnya dapat digunakan untuk peningkatan sarana pendidikan. Di bidang kesehatan, dirinya mengoperasikan mobil klinik keliling kesehatan Wanita untuk memberikan pendidikan kesehatan alat reproduksi.
Nilawati, wanita kelahiran Tabanan tahun 1950 ini aktif di banyak organisasi seperti, Rotary Internasional D 3400-Indonesia (organisasi pengabdian tingkat dunia), Majelis Utama Desa Pakraman, Forum Komunikasi Antar Umat beragama, Yayasan Sehati 2710, Yayasan Yasa Kerti (panti asuhan), WHDI dan sebagainya. Menurut Nilawati salah seorang pendiri pasraman anak di Provinsi Bali (melalui Yayasan Widya Wrdhi Sabha), dengan bergabung di banyak organisasi, terutama Rotary club, dirinya mempunyai sarana/ wadah untuk merealisasikan Dewa Yadnya dan Manusa Yadnya secara terarah. Dirinya Berkeyakinan bahwa pengabdian yang didasari niat tulus akan selalu terbuka jalan dari-Nya.
Gung Digjaya berharap Ni Nyoman Nilawati mampu menjadi pemenang dengan terhormat, dalam artian menjadi teladan tidak hanya untuk keluarga, lingkungan namun bagi seluruh umat terutama untuk kaum wanita.
Menurut Prof Mardani, dalam penilaian yang penting adalah bertatap muka langsung dan berdiskusi dengan tokoh perempuan yang dinilai beserta keluarga dan lingkungan dalam rangka verifikasi dari profil yang di kirim ke Tim seleksi Provinsi Bali dan menambah informasi guna menyempurnakan data dan persyaratan untuk penilain. Tim juri sangat kagum atas pengabdian Nilawati pada masyarakat dimana Nilawati mampu menjadi visioner dengan ide-idenya yang orisinil melalui aktifitas keorganisasiannya yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (Humas Gianyar)
