Agar tidak terjadi ketimpangan dalam kepengurusan organisasi Wanita Hindu Darma Indonesia (WHDI) Kabupaten Gianyar pasca meninggalnya ketua WHDI periode 2012-2017 Alm. A.A Sri Wirastuti. WHDI Kab. Gianyar mengadakan Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) untuk memilih ketua dan penguruh WHDI antar waktu di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar, (6/11).
Muscablud yang dihadiri oleh pengurus WHDI Provinsi Bali, Kepala Kantor Kementerian Agama, Ketua PHDI Kabupaten. Gianyar, Ketua Organisasi Wanita Di Gianyar dan ketua WHDI kecamatan/desa se-Kabupaten Gianyar ini akhirnya sepakat memilih I.A Putu Sri Ambari sebagai Ketua Antar Waktu sampai habis masa bakti kepengurusan tahun 2017.
Ketua panitia Muscablub A.A Sri Marwati mengatakan tujuan diadakan muscabtub ini adalah agar roda organisasi WHDI Kabupaten Gianyar dapat berjalan lancar dan efektif dalam melaksanakan rencana kerja organisasi yang telah ditetapkan. Ditambahkan pula, selain memilih ketua yang baru bila dipandang perlu ada revisi terhadap susunan kepengurusan berdasarkan saran peserta rapat tidak menutup kemungkinan akan diadakan pergantian beberapa pengurus yang telah terbentuk sebelumnya.
Ketua WHDI Provinsi Bali Ny. Bintang Puspayoga yang diwakili Sekretaris WHDI Provinsi Bali berharap agar muscablub ini berjalan lancar sesuai dengan harapan dan untuk ketua yang terpilih nanti agar dapat memimpin organisasi WHDI hingga berakhir tahun 2017. Ia juga berharap agar ketua yang baru dapat bersinergi dengan para pengurus dalam menjalankan program-program WHDI sehingga mampu meningkatkan harkat dan martabat perempuan Hindu.
Bupati Gianyar A.A Gde Agung Bharata saat membuka muscablub WHDI berharap WHDI sebagai organisasi yang beranggotakan perempuan Hindu ini dapat benar-benar berperan dalam upaya memajukan perempuan Hindu Di kabupaten Gianyar dan apapun program yang dibuat benar-benar ditujukan untuk peningkatan harkat dan martabat perempuan Hindu.
Bupati Agung Bharata menambahkan apalagi saat ini Pemkab. Gianyar tengah konsentrasi pada pengembangan SDM perempuan khususnya di daerah pedesaan. Rencananya pengembangan SDM itu difokuskan pada tiga bidang atau 3 F yaitu food (makanan), fashion ( industry tekstil) dan Finance ( manajemen pengelolaan keuangan). Untuk makanan akan diupayakan melalui berbagai pelatihan bagi perempuan karena begitu banyak kuliner tradisional di Gianyar yang dapat dikelola dan dikemas dengan baik sehingga dapat dijadikan mata pencaharian. Begitupula halnya tentang fashion, akan dibangkitkan kembali industry kecil seperti tenun di beberapa daerah di Gianyar yang dulu pernah merajai pasar baik lokal, nasional maupun internasional. Sedangkan untuk manajemen keuangan, ini lebih didasarkan pada pengalaman bahwa perempuan lebih pintar mengelola dan menyimpan uang dibandingkan dengan kaum pria.
“Saya harap WHDI sebagai organisasi yang beranggotakan perempuan Hindu dapat mengambil peranan dalam upaya mengembangkan SDM perempuan di Kabupaten Gianyar,” tegas Bupati Agung Bharata.
Sementara itu I.A Putu Sri Ambari sebagai ketua terpilih mengatakan merasa terhormat atas kepercayaan yang diberikan padanya. Ia berharap semua pengurus dapat bekerjasama menjalan semua program WHDI demi meningkatkan harkat dan martabat perempuan Hindu. (Humas Gianyar/eni)