Dalam rangka melestarikan dan mejaga keutuhan Desa Pekraman dan Subak yang menjadi warisan budaya bangsa yang adiluhung, Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen melanjutkan perhatian dan selalu meningkatkan bantuan demi menjaga keberadaan subak dan desa pakraman, terutama dana berupa hibah atau Bantuan Keuangan Khusus (BKK). Dana BKK diharapkan dimanfaatkan sesuai kebutuhan dan perkembangan teknologi dan komunikasi yang berkembang. “Peningkatan jumlah pemberian BKK ini merupakan bukti pemerintah Provinsi Bali dalam menjaga keajegan Bali, dan menjadi soko guru perkembangan perekonomian di pedesaan.” ungkap Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang pada saat bersamaan menyerahkan BKK secara simbolis kepada semua Bendesa dan Pekaseh se-Kabupaten Gianyar di Balai Budaya Gianyar (8/4).
Total BKK yang diserahkan tahun 2013, sebesar Rp. 29.120.000.000, untuk 1.480 Desa Pakraman dan 2.704 Subak dan Subak Abian seluruh Bali. Jadi dalam sebuah Desa pekraman akan mengalami peningkatan jumlah dana yang diterima, dimana tahun sebelumnya Rp. 55.000.000, menjadi Rp. 100.000.000, di tahun 2013. Dan Subak dari Rp 20 juta menjadi Rp 30 juta di tahun 2013.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar, Cokorda Rai Widiarsa P. menjelaskan di Kabupaten Gianyar terdapat 205 desa pakraman, dan 536 subak dan subak abian yang berada di 64 Desa. Di 6 Kelurahan di Kabupaten Gianyar terdapat 17 desa pakraman dan 40 subak.
Lebih lanjut dijelaskan, Perbekel diharapkan membantu mekanisme dan administrasi yang dibutuhkan terkait BKK ini, karena penyalurannya nanti melalui perbekel. Proses ini berlaku khusus desa pakraman yang masuk di dalam wilayah perbekel, sedangkan mekanisme dan prosesnya bagi kelurahan langsung ke Dinas Kebudayaan seperti proses sebelumnya.
Dalam acara penyerahan BKK tersebut dihadiri Gubernur Made Mangku Pastika dan Ayu Pastika, Kepala Dinas Kebudayaan Bali I Ketut Suastika didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar Cokorde RaiWidiarsa P. (HumasGianyar)
Dalam rangka melestarikan dan mejaga keutuhan Desa Pekraman dan Subak yang menjadi warisan budaya bangsa yang adiluhung, Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen melanjutkan perhatian dan selalu meningkatkan bantuan demi menjaga keberadaan subak dan desa pakraman, terutama dana berupa hibah atau Bantuan Keuangan Khusus (BKK). Dana BKK diharapkan dimanfaatkan sesuai kebutuhan dan perkembangan teknologi dan komunikasi yang berkembang. “Peningkatan jumlah pemberian BKK ini merupakan bukti pemerintah Provinsi Bali dalam menjaga keajegan Bali, dan menjadi soko guru perkembangan perekonomian di pedesaan.” ungkap Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang pada saat bersamaan menyerahkan BKK secara simbolis kepada semua Bendesa dan Pekaseh se-Kabupaten Gianyar di Balai Budaya Gianyar (8/4).
Total BKK yang diserahkan tahun 2013, sebesar Rp. 29.120.000.000, untuk 1.480 Desa Pakraman dan 2.704 Subak dan Subak Abian seluruh Bali. Jadi dalam sebuah Desa pekraman akan mengalami peningkatan jumlah dana yang diterima, dimana tahun sebelumnya Rp. 55.000.000, menjadi Rp. 100.000.000, di tahun 2013. Dan Subak dari Rp 20 juta menjadi Rp 30 juta di tahun 2013.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar, Cokorda Rai Widiarsa P. menjelaskan di Kabupaten Gianyar terdapat 205 desa pakraman, dan 536 subak dan subak abian yang berada di 64 Desa. Di 6 Kelurahan di Kabupaten Gianyar terdapat 17 desa pakraman dan 40 subak.
Lebih lanjut dijelaskan, Perbekel diharapkan membantu mekanisme dan administrasi yang dibutuhkan terkait BKK ini, karena penyalurannya nanti melalui perbekel. Proses ini berlaku khusus desa pakraman yang masuk di dalam wilayah perbekel, sedangkan mekanisme dan prosesnya bagi kelurahan langsung ke Dinas Kebudayaan seperti proses sebelumnya.
Dalam acara penyerahan BKK tersebut dihadiri Gubernur Made Mangku Pastika dan Ayu Pastika, Kepala Dinas Kebudayaan Bali I Ketut Suastika didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar Cokorde RaiWidiarsa P. (HumasGianyar)