Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Kabupaten Gianyar yang rencananya diselenggarakan, Kamis (18/4) terancam diundur. Pasalnya, saat penurunan naskah soal UN di Terminal Kebo Iwa Gianyar, Rabu (17/4), sejumlah sekolah SMA dan SMK tidak mendapatkan naskah soal.
Saat berita ini ditulis, SMA dan SMK yang belum menerima naskah soal adalah SMAN 1 Blahbatuh dengan siswa yang mengikuti UN sebanyak 313 siswa, SMA PGRI Ubud (34 siswa). Sementara SMAN 1 Gianyar dengan jumlah siswa 252, hanya mendapatkan satu dus naskah. Jumlah naskah soal dalam dus masih diragukan karena belum diperbolehkan melakukan pengecekan. Untuk SMK yang belum mendapatkan jatah naskah adalah SMK PGRI I Gianyar (32 siswa), SMK/SMSR Ubud (207 siswa). Sementara SMK PGRI Payangan (227 siswa) yang menerima naskah masih diragukan kebenaran jenis soalnya.
Amburadulnya penerimaan naskah ini menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gianyar IGN Wijana, karena tim propinsi hanya menerima jumlah sesuai yang diterima di pusat dan selanjutnya mendistribusikan ke masing-masing kabupaten. Akibatnya, kabupaten kena getahnya sehingga harus menunggu keputusan Kepala Dinas Pendidikan Propinsi, apakah UN lanjut atau diundur.
Namun berdasarkan penjelasan dari tim propinsi yang diwakili IGN Sudiama saat serah terima naskah, naskah susulan rencananya akan datang lagi paling lambat pukul 24.00 wita dari pusat. Berdasarkan perintah pusat, kabupaten yang kekurangan soal tidak boleh melakukan tindakan apapun termasuk memfotocopy soal. “Jika sampai batas waktu itu, naskah soal belum dikirim maka kemungkinan besar UN kembali diundur,” ujar Ngurah Wijana. Kendati demikian, kabupaten tidak berhak memutuskan apakah UN akan diundur atau tetap dilaksanakan.
Ngurah Wijana sendiri secepatnya meluncur ke propinsi untuk koordinasi karena keputusan ada di propinsi. Selanjutnya sekolah yang sudah mendapatkan naskah soal tetap didistribusikan terlebih dahulu di Polsek masing-masing untuk di cek kebenaran dan kesesuaian soalnya. Apabila naskah susulan datang, maka akan langsung didistribusikan ke Polsek masing-masing sesuai dengan wilayahnya.
Mengambangnya nasib sekolah yang belum mendapat naskah soal membuat prihatin guru-guru dan kepala sekolah yang hadir saat itu. Kasek SMAN 1 Blahbatuh Made Sudama mengusulkan jika sampai tengah malam soal tidak datang, sebaiknya UN diundur, karena jika dipaksakan akan berdampak terjadinya kebocoran. “Ini untuk kebersamaan sekolah-sekolah yang ada di Gianyar,” ungkapnya. Namun tetap saja Kadis Pendidikan Ngurah Wijana mengatakan, bahwa keputusan terlaksananya UN atau batal adalah keputusan propinsi. “Kita disini hanya bisa menunggu,” ujar Ngurah Wijana.
Data yang dihimpun, jumlah peserta UN SMA negeri dan swasta seluruh Kabupaten Gianyar sebanyak 2.472 siswa . Sementara untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) baik negeri maupun swasta berjumlah 3.980 siswa (Humas Gianyar)
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Kabupaten Gianyar yang rencananya diselenggarakan, Kamis (18/4) terancam diundur. Pasalnya, saat penurunan naskah soal UN di Terminal Kebo Iwa Gianyar, Rabu (17/4), sejumlah sekolah SMA dan SMK tidak mendapatkan naskah soal.
Saat berita ini ditulis, SMA dan SMK yang belum menerima naskah soal adalah SMAN 1 Blahbatuh dengan siswa yang mengikuti UN sebanyak 313 siswa, SMA PGRI Ubud (34 siswa). Sementara SMAN 1 Gianyar dengan jumlah siswa 252, hanya mendapatkan satu dus naskah. Jumlah naskah soal dalam dus masih diragukan karena belum diperbolehkan melakukan pengecekan. Untuk SMK yang belum mendapatkan jatah naskah adalah SMK PGRI I Gianyar (32 siswa), SMK/SMSR Ubud (207 siswa). Sementara SMK PGRI Payangan (227 siswa) yang menerima naskah masih diragukan kebenaran jenis soalnya.
Amburadulnya penerimaan naskah ini menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gianyar IGN Wijana, karena tim propinsi hanya menerima jumlah sesuai yang diterima di pusat dan selanjutnya mendistribusikan ke masing-masing kabupaten. Akibatnya, kabupaten kena getahnya sehingga harus menunggu keputusan Kepala Dinas Pendidikan Propinsi, apakah UN lanjut atau diundur.
Namun berdasarkan penjelasan dari tim propinsi yang diwakili IGN Sudiama saat serah terima naskah, naskah susulan rencananya akan datang lagi paling lambat pukul 24.00 wita dari pusat. Berdasarkan perintah pusat, kabupaten yang kekurangan soal tidak boleh melakukan tindakan apapun termasuk memfotocopy soal. “Jika sampai batas waktu itu, naskah soal belum dikirim maka kemungkinan besar UN kembali diundur,” ujar Ngurah Wijana. Kendati demikian, kabupaten tidak berhak memutuskan apakah UN akan diundur atau tetap dilaksanakan.
Ngurah Wijana sendiri secepatnya meluncur ke propinsi untuk koordinasi karena keputusan ada di propinsi. Selanjutnya sekolah yang sudah mendapatkan naskah soal tetap didistribusikan terlebih dahulu di Polsek masing-masing untuk di cek kebenaran dan kesesuaian soalnya. Apabila naskah susulan datang, maka akan langsung didistribusikan ke Polsek masing-masing sesuai dengan wilayahnya.
Mengambangnya nasib sekolah yang belum mendapat naskah soal membuat prihatin guru-guru dan kepala sekolah yang hadir saat itu. Kasek SMAN 1 Blahbatuh Made Sudama mengusulkan jika sampai tengah malam soal tidak datang, sebaiknya UN diundur, karena jika dipaksakan akan berdampak terjadinya kebocoran. “Ini untuk kebersamaan sekolah-sekolah yang ada di Gianyar,” ungkapnya. Namun tetap saja Kadis Pendidikan Ngurah Wijana mengatakan, bahwa keputusan terlaksananya UN atau batal adalah keputusan propinsi. “Kita disini hanya bisa menunggu,” ujar Ngurah Wijana.
Data yang dihimpun, jumlah peserta UN SMA negeri dan swasta seluruh Kabupaten Gianyar sebanyak 2.472 siswa . Sementara untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) baik negeri maupun swasta berjumlah 3.980 siswa (Humas Gianyar)