Guna mendukung Gianyar sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA), Desa Batuan Sukawati, Gianyar, mendeklarasikan diri sebagai Desa Layak Anak dan membentuk aktivitas perlindungan anak. Pendeklarasian dihadiri Wabup Made Mahayastra, DPRD, pimpinan SKPD dan tokoh masyarakat itu, dilaksanakan di lapangan Yudistira, Batuan, (20/11).

Kepala Desa Batuan I Nyoman Netra mengatakan, penetapan Desa Batuan Menuju Layak Anak dengan tajuk  Gema Masyarakat Bersama Lindungi Anak (Gema Berlian) bertujuan memberi perlindungan terhadap anak-anak sehingga nantinya menjadi anak yang sehat, kreatif dan mandiri. Pihaknya  juga telah membentuk aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) yang keanggotaannya dari pengurus adat, dinas dan tokoh masyarakat, yang bertugas mengawasi dan menyusun program perlindungan anak.

“Kami juga telah melaksanakan berbagai kegiatan yang berpihak pada anak-anak,” tegas I Nyoman Netra.

Kegiatan itu  diantaranya bimbingan belajar, posyandu plus termasuk setiap bulan memberikan pemeriksaaan gratis kepada 45 anak-anak dari KK tidak mampu, dan 8 anak berkebutuhan khusus bekerja sama dengan Puskesmas Sukawati I, belajar melukis Gaya Batuan, dan Pasraman Budi Pekerti. Selain itu pengobatan rutin setiap bulan kepala lanjut usia.

Wabup Made Mahayastra mengapresiasi langkah Desa Batuan dalam upaya melindungi anak-anak dari tindakan  yang dapat mengganggu pertumbuhan, perkembangan mental mereka.

“Jika hak-hak anak sudah dipenuhi dan dilindungi  termasuk pendidikan yang baik, maka mereka akan tumbuh menjadi anak-anak yang sehat, cerdas dan sukses, ” tegas Made Mahayastra.

Wabup Mahayastra berharap desa-desa lainnya mencontoh Desa Batuan untuk menerapkan program yang sama sehingga semua anak-anak di Kabupaten Gianyar mendapat pendidikan yang baik dan mendukung Gianyar sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA).

Dalam kesempatan itu, Wabup Mahayastra bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gianyar Ny. Surya Adnyani Mahayastra, dan anggota DPRD menyerahkan bingkisan kepada anak-anak dan para lansia dari keluarga tidak mampu. Kegiatan diisi dengan jalan santai dan ditutup dengan Bondres yang berisi petuah pentingnya perlindungan terhadap anak. (Humas Gianyar/NGR WW)