Menindak lanjuti penandatangan naskah kesepakatan atau MoU antara Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (DKPKP) Kabupaten Gianyar dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gianyar tentang peningkatan produksi pertanian dan pemenuhan gizi keluarga pada 24 Maret lalu, dilaksanakan gerakan penanaman cabai rawit merah di Subak Buluh Desa Guwang Sukawati, yang dihadiri oleh Kasi Teknologi Tanaman Obat Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat, Kementerian Pertanian RI, Lilis Suhaeti,  (12/4).

Menurut Kepala DKPKP Kabupaten Gianyar, Ir. Dewi Hariani cabai rawit merah merupakan komoditas sayuran telah diusahan sejak dulu oleh masyarakat tani di Desa Guwang Sukawati. Budidaya yang dilakukan adalah dengan sitem monokultur, tumpangsari dengan komoditas sayuran lainnya dan saat musim tertentu di tumpangsarikan dengan komoditas perkebunan tembakau. Pola ini sangat menguntungkan ini sangat menguntungkan bagi petani karena dapat mempertahankan harga dan meningkatkan intensitas penanaman, pendapatan petani pada sentra produksi.

“ Namun terkadang terjadi sebaliknya, disaat harga cabai melonjak petani justru tidak dapat menikmati untung karena permainan tengkulak. Bahkan tidak sedikit petani yang mengaku merugi jika dikalkulasi dengan biaya perawatan yang telah dikeluarkan,” tegas Dewi Hariani.

Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Gianyar melalui DKKP pada tahun 2017 ini telah dilakukan stimultan dengan membantu kelompok tani/subak dalam kegiatan pengembangan tanaman cabai rawit merah seluas 50 ha dengan bantuan alat/prasarana dan sarana produksi seperti, 10 unit cultivator, 20 unit mesin pemotong rumput, dan 50 unit hand sprayer. Disamping itu juga diserahkan bantuan sarana produksi seperti pupuk NPK,pupuk ZA, kapur pertanian, pupuk organic, pupuk organic cair.

Sementara itu menurut Kasi Teknologi Tanaman Obat Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat, Lilis Suhaeti mengatakan bantuan yang diberikan ke masing-masing daerah sudah disesuaikan dengan kebutuhan atau lahan dari petanian di lapangan. Pada kesempatan itu, Lilis Suhaeti juga menjelaskan saat ini Kemnterian Pertanian RI juga memiliki program penanaman cabai dalam polibag. Tujuannya adalah agar ibu-ibu rumah tangga tidak membeli cabai di pasar dan juga mengurangi ketergantungan dengan harga cabai.

“Oleh karena itu kami berharap agar Tim PKK bekerjasama untuk mau menanam cabai di rumah masing-masing. Jika tidak meiliki lahan luas, tanam di polybag adalah solusinya,” tegas Lilis Suhaeti

Lebih lanjut dijelaskan, terkait penanaman bibit cabai ini, nanti akan diberikan bantuan 10 ribu bibit cabai untuk seluruh wilayah  Indonesia dari Kementerian Pertanian RI.

Sementara itu menurut Pekaseh Subak Buluh, Desa Guwang Sukawati, I Made Diarta, luas lahan pertanian yang akan ditanami bantuan kali ini adalah seluas 12 ha yang akan ditanami secara bertahap.

Sementara itu, Ketua TP.PKK Kabupaten Gianyar Ny. Surya Adnyani Mahayastra dengan gerakan penanaman cabai ini yang melibatkan anggota PKK kecamatan/desa dan banjar ini diharapkan nantinya dapat menekan harga cabai dipasaran. Jika setiap rumah tangga menanam minimal 10 pohon cabai saja, itu sudah mencukupi kebutuhan sehari-hari. (HumasGianyar/eni)