Belasan pemuda di Gianyar mengikuti seleksi program pemagangan ke Jepang, (12/11), di ruang rapat Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kantor Bupati Gianyar. Jika lolos, mereka akan mengikuti pelatihan untuk dipersiapkan berangkat magang ke Negeri Sakura tahun 2015 mendatang.
Seleksi yang berlangsung satu hari tersebut, peserta yang berjumlah 19 orang mengikuti tes tulis, tes fisik dan wawancara, langsung dari tenaga ahli dari Jepang. Sebelumnya pada April 2014 lalu, sebanyak 30 peserta sudah mengikuti penyuluhan program pemagangan ke Jepang di Smith College . Peserta ini adalah yang lulus seleksi dan saat ini mengikuti pelatihan untuk dipersiapkan berangkat magang ke Jepang tahun 2015 mendatang. Sementara 6 orang yang terlebih dahulu lolos seleksi sudah magang di Jepang.
Kadek Artadi, salah satu peserta seleksi mengungkapkan, dirinya ikut seleksi untuk bisa mengadu nasib di Jepang. Apalagi pekerjaan yang dibutuhkan masih bisa dipelajari seperti sector pertanian dan peternakan.
“Jika lolos dan bisa berangkat ke Jepang, tentu menjadi sebuah pengalaman berharga dan bekal untuk bisa diterapkan di Bali nanti,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Gianyar Gede Widarma Suharta menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan Disnakertrans Propinsi Bali , memang membuka peluang bagi masyarakat umum untuk magang ke Jepang. Program pemagangan ini diharapkan menjadi media mendapatkan pekerjaan, pengalaman dan meningkatkan kualitas tenaga kerja.
Sebelum berangkat magang ke Jepang, para calon peserta mengikuti berbagai program pelatihan yang disesuaikan dengan minat dan bakat peserta diantaranya ketrampilan mekanik, ahi elektronik, las listrik, bangunan, perkayuan, pertanian, peternakan, pabrik makanan dan lain-lain. Selama bekerja magang di Jepang dengan jangka waktu 3 tahun, peserta dilindungi asuransi dan jaminan kesehatan sesuai peraturan ketenagakerjaan di Jepang. Selain itu mendapatkan gaji secara rutin.
“Program pemagangan ini merupakan salah satu langkah konkret dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” jelas Gede Widarma.
Diyakini, program ini mampu meningkatkan kompetensi dan ketrampilan kerja serta mempersiapkan jiwa wirausaha mandiri. Program pemagangan juga untuk memastikan dunia pendidikan dan pelatihan selaras dengan kebutuhan dunia kerja serta memastikan lulusan pendidikan dan pelatihan kerja terserap dunia kerja.
Dijelaskan, penyelenggara pemagangan bisa dari instansi pemerintah dengan menyasar masyarakat umum, lembaga pendidikan bagi siswa atau mahasiswanya, perusahaan bagi karyawan atau buruhnya dan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS). Semua penyelenggara itu tentu harus memiliki izin, terakreditasi, memiliki program pemagangan dan mitra perusahaan di tempat magang. (Humas Gianyar/NGR WW)