Untuk menanggulangi dan mencegah penyebaran demam berdarah, Bupati Gianyar mencanangkan Gerakan Serentak (Gertak) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Gianyar. Pencanangan Gertak PSN untuk mencegah DBD melibatkan jajaran dinas/instansi terkait, tokoh masyarakat dan pelajar dibuka secara resmi oleh Bupati Gianyar di Lapangan Batubulan, Sukawati (12/3). Dalam acara tersebut Bupati Gianyar, memimpin langsung kegiatan tersebut dengan melakukan fogging di beberapa rumah warga.

Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardhana Suakwati dihadapan para peserta Gertak menyampaikan guna mencegah dan memberantas demam berdarah diperlukan kesadaran dari semua pihak untuk terbiasa menanamkan budaya hidup bersih dari diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Hal ini merupakan cara paling tepat dan efektif untuk mencegah penyebaran demam berdarah di wilayah masing-masing. Langkah preventif, berupa budaya hidup bersih dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar telah terbukti paling efektif untuk mencegah penyebaran DB dan menjaga kesehatan kita bersama. Bupati Gianyar menambahkan dalam pencegahan DB, selama ini ada pemahaman yang keliru di masyarakat, bahwa dengan cukup melakukan fogging penyebaran DB dapat dicegah secara total. Namun pelaksanaan fogging sebenarnya sifatnya hanya sementara, yakni efektif dalam 5-20 menit untuk memberantas kembang biak nyamuk Aedes Egepty. Berdasarkan hal itu, langkah paling efektif dan tepat untuk menjadikan lingkungan bebas DB adalah melalui budaya hidup bersih dan sehat, dimana salah satunya adalah melalui program 3M plus, yakni mengurus, mengubur dan menutup serta membersihkan tempat-tempat yang dapat menjadi sumber berkembangnya jentik nyamuk. Dengan kasadaran dan budaya hidup bersih ini, Bupati berkeyakinan pencegahan dan pemberantasan DB akan berjalan dengan baik. Sementara bila ada masyarakat atau tetangga sekitar yang mengalami gejala sakit seperti gejala DB agar segera melaporkan kepada prajuru desa atau istansi terkait untuk dapat segera dilakukan tindakan. Sementara bagi pasien penderita DB, agar segera memeriksa diri di Puskesmas atau rumah sakit terdekat, karena Pemkab. Gianyar telah mengalokasikan dana kesehatan untuk tahun anggaran 2010 mencapai Rp. 12,8 M. Disamping itu juga telah ada program JKBM dari Provinsi Bali. Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, dr. I Gusti Ngurah Putra Suastika menerangkan, dipilihnya Batubulan sebagai lokasi pencangan gertak mengingat, Desa Batubulan sebagai desa terbanyak untuk penderita DB di Kabupaten Gianyar yakni sebanyak 35 kasus dari 172 kasus yang ditemukan di Kabupaten Gianyar dari bulan Januari hingga pencanangan gertak. Lebih jauh dr. Suastika menjelaskan jumlah penderita DB di Kabupaten untuk tahun ini meningkat sekitar 66% dibanding periode yang sama pada tahun 2009. Namun berkat berbagai langkah preventif dan aksi nyata yang dilakukan hingga kini Kabupaten Gianyar tidak masuk dalam katagori Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk DB. Senada dengan Bupati Gianyar, Kadiskes menerangkan bahwa langkah paling efektif untuk mencegah dan memberantas penyebaran DB lewat program 3M plus, dan mejaga kebersihan lingkungan sekitar secara rutin dan berkesinambungan. Efektifitas menjaga kebersihan lingkungan secara rutin dan berkesinambungan dalam rangka mencegah dan menanggulangi DB dapat dicontoh seperti di Desa Guwang dan Celuk. Dimana Kepala Desa di kedua desa tersebut secara rutin bersama seluruh masyarakat melakukan kegiatan kebersihan lingkungan dan pemeberatasan sarang nyamuk di wilayahnya masing-masing. Sehingga selama dua tahun kedua desa tersebut terbukti bebas dari DB dan tidak ada jentik nyamuk. Hal ini tentunya dapat menjadi contoh bagi Desa lain untuk mencegah dan memberatas DB di Kabupaten Gianyar. Disamping itu, budaya hidup bersih dan sehat akan dapat menjaga kualitas kesehatan masyarakat. Gertak PNS DBD akan dilaksanakan secara rutin dan menyeluruh di Kabupaten Gianyar, sehingga nantinya menjadikan Gianyar sebagai Kabupaten bebas DB, pungkas dr. Suastika.(Humas Gianyar)