Antusias masyarakat melaksanakan pawai ogoh-ogoh begitu semarak di desa Pekraman Tegallalang Kabupaten Gianyar. Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Agung Bharata membuka pawai ogoh-ogoh yang diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi 1 Saka 1935.  Pawai tahun ini dilaksanakan satu hari lebih awal dari biasanya yaitu pada hari minggu 10 maret 2013. Menurut  Bendesa Pekraman Tegallalang, Pande Wayan Karsa, pawai ogoh-ogoh dilaksanakan satu hari lebih awal agar tidak mengganggu tawur agung dan pelaksanaan Nyepi, “ pawai dilaksanakan lebih awal karena kesibukan masyarakat saat pengerupukan sangat padat, selain itu juga agar tidak mengganggu pelaksaan tawur agung  dan upacara Nyepi.”ucap Pande Karsa. Lebih lanjut, Pande Wayan Karsa menjelaskan pawai diikuti oleh 7 banjar pekraman yang ada di desa Pekraman Tegallalang dengan jumlah total 21 ogoh-ogoh. Pawai sendiri dilaksanakan mulai dari Setra adat Tegallalang menuju setra yang lokasinya di Pura Dalem kauh Banjar Pejengaji. Peserta pawai mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Bupati memulai pawai dengan menyalakan obor yang kemudian diserahkan kepada peserta pawai. Kemudian Obor dibawa di barisan depan oleh para pemudi yang berpakaian seragam, dilanjutkan dengan ogoh-ogoh yang diarak oleh anak-anak. Pada barisan terakhir baru diarak ogoh –ogoh yang lebih besar yang diiringi tabuh baleganjur. Banyaknya jumlah peserta pawai mengharuskan pihak kepolisian menutup jalan jurusan tegallalang kintamani selama 3 jam. Dengan mengalihkan jalur yang melewati jalan tersebut ke jalur lain. “Masyarakat sekitar sudah memadati jalan sepanjang Tegallalang sampai banjar Pejenganji. Mereka tertarik menyaksikan pawai tersebut, hal ini dikarenakan pawai dilaksanakan lebih awal. kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Bupati karena telah membantu dana stimulant bagi para peserta”pungkas Pande Karsa. Bupati Agung Bharata saat membuka menyatakan pawai Ogoh-ogoh selain memiliki makna spiritual juga memiliki nilai budaya, ekonomi dan hiburan. Pawai ogoh-ogoh perlu dilestarikan dan di kembangkan guna mendukung pariwisata di Kabupaten Gianyar. Bupati Agung Bharata berharap kedepan pelaksanaan pawai ogah-ogoh dapat dilombakan dengan memperebutkan Bupati Cup agar lebih memotivasi para pemuda dalam berkreasi dan berinovasi dalam membuat ogoh-ogoh tanpa menghilangkan kaidah dan makna ogoh-ogoh. “saya berharap pawai seperti ini dilombakan dengan memperebutkan Bupati Cup, agar menjadi motivasi bagi para pemuda dalam berkreasi dan berinovasi, namun tanpa menghilangkan kaidah dan makna ogoh-ogoh”. Ungkap Bupati Agung Bharata. (Humas Gianyar)