Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai sekolah pencetak lulusan siap kerja, diharapkan memiliki nilai tambah untuk mampu bersaing di era pasar bebas. Hal ini disampikan Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati selaku pembina apel pagi di Lapangan SMKN 1, 2, dan 3 Batubulan (14/2).

Dalam menghadapi pasar bebas seperti sekarang ada teori marketing yang mesti dimiliki yakni Posititioning, Diferentsiasi, dan Branding atau disingkat PDB. Posititioning, lulusan SMK dapat mengambil posisi tepat dalam bersaing, misalnya lulusan sekolah tari harus bisa menentukan apakah akan menjadi guru tari, penari professional atau sekedar hoby saja.

Diferensiasi, lulusan SMK diharapkan mampu menemukan apa yang membuatnya dirinya berbeda dari lulusan lain. Sedang Branding, lulusan diharapkan memiliki nilai jual tinggi di pasar.

Dengan beberapa kunci diatas, lulusan SMK menjadi lulusan, selain siap kerja, juga memiliki nilai jual dan nilai tambah lebih, tegas Bupati Gianyar.

Dalam kesempatan itu, bupati juga mengingatkan kepada disdikpora, pengawas, dan para guru untuk terus melakukan evaluasi untuk mencari terobosan  dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Kabupaten Gianyar.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olaharga Kabupaten Gianyar, I Gusti Ngurah Wijana menerangkan, kegiatan apel semacam ini akan dilaksanakan secara bergilir di sekolah di masing-masing kecamatan di Kabupaten Gianyar. Lewat kegiatan seperti ini, disamping dapat melihat secara lebih dekat tentang permasalhan dan perkembangan pendidikan di Kabupaten Gianyar. Bupati juga dapat bertatap muka langsung dengan pendidik dan anak didik di seluruh Kabupaten Gianyar. (Humas Gianyar)