04 April 2013

Bupati Cek Keluhan Warga Terkait Krisis Air Bersih

Krisis PDAM KeramasKeseriusan Bupati Gianyar A.A. Gde Agung Bharata dalam memberikan layanan prima terhadap masyarakat terus ditunjukkan. Hal ini terlihat saat Bupati Bharata terjun langsung ke Desa Keramas dan Medahan guna mengecek penyebab krisisnya air bersih yang sering terjadi akibat pemadaman air. Dalam pertemuan antara Bupati Bharata dengan Prebekel Keramas dan Medahan bersama para kelian desa setempat, Prebekel Keramas Gusti Ngurah Bagus Arta Wijaya dan Prebekel Desa Medahan Gusti Nyoman Raka menyampaikan keluhan yang sama terkait krisis air bersih dan masalah sampah. Selain itu Gusti Raka juga mengatakan untuk saat ini Desa Medahan belum memiliki sekdes dan kekurangan pegawai, sehingga pekerjaan tidak tertangani dengan baik Menanggapi krisis air bersih, untuk sementara Bupati Agung Bharata meminta agar PDAM menggunakan sistem buka tutup dan menginformasikan kepada masyarakat kapan waktu air di buka dan ditutup, hal ini agar masyarakat tidak resah dan dapat menampung air jika terjadi pemadaman air. ”Informasi kepada masyarakat sangat penting terutama untuk transparansi dan keterbukaan publik. Pelayanan harus terus dilakukan agar masyarakat tetap memperoleh informasi yang baik dan benar.” ungkap Bupati Bharata. Hal yang paling penting juga ditekankan bupati, terkait banyaknya keluhan dari masyarakat yang selama belum direspon dengan baik oleh direksi. Kedepan setiap keluhan harus ada tindaklanjut, rubah paradigma seluruh direksi dan pegawai yang selama ini ada. PDAM adalah Perusahaan daerah yang mmberikan pelayanan air minum kepada masyarakat. Menanggapi masalah sampah yang terjadi di Desa Keramas dan Medahan, bupati akan semaksimal mungkin untuk dapat terus memantau dan terjun ke masyarakat baik saat pelaksanaan paruman di desa ataupun pada saat gotong royong warga. Terkait belum adanya sekdes dan kekurangan pegawai di Desa Medahan, Bupati Bharata akan mengupayakan pengadaan sekdes dan pegawai lainnya untuk membantu kelancaran di kantor desa setempat. Direktur Utama PDAM Gianyar Made Sastra Kencana yang didampingi oleh Direktur Tehnik Nyoman Muka dan Direktur Umum Dewa Putra yang turut hadir dalam tatap muka tersebut membenarkan terjadinya krisis air di wilayah keramas dan medahan. Hal ini disebabkan di wilayah setempat tidak memiliki sumber air, kurangnya debit air, kebocoran pipa, serta adanya penambahan sambungan. Selama ini untuk memenuhi kebutuhan air di daerah Keramas, disuplai dari Kota Gianyar, melalui sumur bor yang ada di daerah Tedung dan Astina Selatan. Mengantisaipasi hal tersebut, PDAM mengusulkan kepada Bupati agar di APBD Perubahan disediakan anggaran untuk membuat sumur bor dengan anggaran biaya kurang lebih sebesar 1 Milyar. Sementara mengantisipasi solusi berkesinambungan,  jika disetujui PDAM akan memasang pipa penyambung dari Tengkulak sampai ke Bitera dengan diameter 8 inci, sehingga dapat menambah debit air dari Ubud ke Gianyar, dan kebutuhan air di daerah Keramas, yang disuplai dari Kota Gianyar bisa teratasi. Selama ini pipa yang terpasang hanya 6 inci yang bisa mengalirkan air 25 liter/detik. Jika dipasang pipa 8 inci akan dapat mengaliri air 45/detik, sehingga krisis air bisa teratasi.  (Humas Gianyar)

Tentang


Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Portal Layanan


Kontak Kami


Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .