Wakil Bupati Gianyar Made Mahayastra mengingatkan generasi muda di Kabupaten Gianyar, untuk menangkal diri dari berbagai pengaruh yg dapat menjerumuskan ke hal - hal yang negatif. Khususnya dalam menerima segala informasi di dunia maya.

Hal itu ditekankannya usai memimpin Apel peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-108 Kabupaten Gianyar di Lapangan Astina Gianyar, (20/5). Upacara dihadiri Sekda Kabupaten Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, SKPD, dan para veteran Kabupaten Gianyar.

Wabup Mahayastra mengatakan, perkembangan informasi era digital kini sudah tak terbendung. Dan mayoritas menyasar kaum muda, yang notabene melek teknologi. Hal itu tentu berefek positif terhadap keterbukaan informasi. Akan tetapi, tak semua berita di dunia maya bermaterikan hal yg baik. Tak sedikit yang berniat memprovokasi dan memecah belah kesatuan dengan skala besar melalui media tersebut."Ini yang harus diwaspadai masyarakat,"kata dia.

Tentunya, lanjut Mahayastra, dengan cara membentengi diri sekuat mungkin, jangan sampai hal tersebut mempengaruhi pikiran, dan berakibat sesuatu yg negatif pada mental remaja. Dia mengajak remaja Gianyar untuk turut terlibat dalam pembangunan Kabupaten Gianyar yang bercitra positif di mata nasional maupun internasional.

Sementara, amanat Menteri Informasi dan Komunikasi RI Rudiantara, yang dibacakan Inspektur upacara Made Mahayastra mengatakan, komitmen terhadap NKRI penting ditegaskan kembali dalam Harkitnas. Mengingat ancaman dan keutuhan NKRI tidak selangkah pun surut , meski melalui kemajuan era digital, ancaman radikalisme dan terorisme, misalnya, mendapat medium baru untuk penyebaran pahamnya.

Kekerasan dan pornografi, di kalangan generasi muda sepertinya kini sedang dalam titik nadir. Dimana banyak kasus  memprihatinkan yang terjadi di Indonesia, seperti kasus pemerkosaan Yuyun, dan pembunuhan gadis oleh remaja menggunakan cangkul."Itu disebabkan pengaruh informasi yang melenceng dari tujuan revolusi mental,"kata Mahayastra.

Lebih lanjut dikatakan, tantangan baru yang muncul di depan mata memiliki dua dimensi terpentinf, yaitu kecepatan dan cakupan. Tentu kita tak ingin lengah menjaga NKRI akibat ketinggalan kereta informasi."Melalui momen Harkitnas, kita tunjukkan bahwa tantangan apapun yang terjadi, harus kita jawab dengan kerja nyata mandiri yang berkarakter,"tegasnya. (Humas Gianyar/ari)