Kehidupan keseharian tradisional masyarakat Bali yang dimulai dari dapur dikemas dalam sajian gerak, teater dan musik bertajuk Akulturasi Pawon Bali. Pagelaran yang dipersembahkan oleh Bali Agung Production Art didukung oleh Gamelan Navadaza Ubud, Sekaa Grumbyungan Madu Raras Pujung, dan Sekaa Gong Suling Merdu Kumla Tegallalang dipentaskan di Open Stage Balai Budaya Gianyar, (15/4), serangkian Hut Kota Gianyar ke 244.

Garapan yang melibatkan 160 penari, puluhan jenis alat dapur tradisional, anggklung dan Grubyug merupakan garapan yang diilhami buku Pawon Bali karya Alm. Nanik Mirna Agung Bharata. “Karya ini kami dedikasi kepada Alm. Ibu Nanik Mirna Agung Bharata sebagai penulis pawon Bali”, ungkap Sutradara Akulturasi Pawon Bali, Dr. I Wayan Sudirna, S.Sn, MA

Sudirna menambahkan, dalam buku tersebut alm, tidak hanya menulis tentang resep-resp masakan Bali, namun juga menyisipkan filosofi serta sejarah masakan trdisional Bali, yang beberapa diantaranya merupakan kelengkapan upacara Agama Hindu.

Pertujukkan ini juga memiliki pesan moral, bagaiman kita diharapkan agar menjaga kebersihan dan kesehatan dapur yang merupakan sumber kehidupan. Mengingat setiap makanan yang kita konsumsi baik itu, sehat dan bersih atau mengandung bakteri bersumber dari dapur. Dapur sebagai perlambangan Dewa Brahma juga merupakan sumber pembersihan dan pengelukatan.

Pagelaran berdurasi 1,5 jam, menampilkan garapan musik menggunakan alat-alat dapur, seperti blakas, tempeh, semprong, cobek, gobed, lesung, talenan, serok, baskom, dan alat dapur lainnya. Sementara akapela menggunakan kata-kata, bumbu dapur, sepeti kunyit, bawang, sune, cekuh, lawar, jaen, pakeh, lalah dan manis serta kata-kata yang biasa digunakan di dapur.

Yantu Prabawa selaku konseptor acara menjelaskan pertunjukan yang baru kali pertama dipentaskan ini, digarap dengan tata lampu dan tata hias panggung yang menggunakan alat dari bambo dan ilalang suasana dapur bali tempo dulu.

Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Agung Bharata ditemui selepas acara menyampaikan aprresiasinya kepada seluruh seniman yang telah membuat garapan yang didikasikan untuk alm istrinya, Nanik Mirna. (Humas Gianyar/Bid)