Mantan Bupati Gianyar periode (1969 – 1983), Anak Agung Gede Putra, S.H. (75) berpulang diusia 75 tahun. Almarhum asal Banjar Pande, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, meninggal dunia, Kamis (21/3) sekitar pukul 06.20 wita, di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu, Denpasar.
Almarhum menghembuskan nafas terakhir karena sakit stroke dan komplikasi jantung serta paru yang diderita. Selain sebagai bupati, almarhum semasa hidupnya merupakan tokoh yang peduli terhadap pelestarian adat dan budaya. Almarhum sempat menjabat sebagai bendesa serta Ketua Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Bali.
Istri almarhum, Dewa Ayu Sawiti mengatakan, almarhum sempat beberapa kali dirawat inap di rumah sakit. Sebelum meninggal, sakit almarhum kembali kumat Rabu (20/3), sehingga dirawat di RS Kasih Ibu. Sehari sebelum sakitnya kambuh, almarhum masih melakukan aktivitas rutin jalan sore di depan rumah sambil berbincang dengan tetangga. “Sore hari Pak Agung mengeluhkan sesak napas, selanjutnya bersama keluarga kami bawa ke rumah sakit,” kenang nenek 12 cucu ini.
Setelah sempat dirawat sehari, Bapak akhirnya menghembuskan napas terkahir dan selanjutnya jasad disemayamkan di RS Sanglah. Menurut anak almarhum, Anak Agung Gde Sawitra, berdasarkan rapat keluarga dan petunjuk dari anak linggsir, rencananya jenazah almarhum akan dipulangkan ke rumah duka pada 29 Maret dan palebon pada 2 Mei 2013.
Bupati Gianyar, Agung Bharata menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya mantan Bupati Gianyar ini. Atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat gianyar menyampaikan belasungkawa dan keluarga yang ditinggal dapat tabah, serta ucapan terimakasih atas sumbangan pikiran dan karya nyata dalam membangun Gianyar. (Humas Gianyar)
Mantan Bupati Gianyar periode (1969 – 1983), Anak Agung Gede Putra, S.H. (75) berpulang diusia 75 tahun. Almarhum asal Banjar Pande, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, meninggal dunia, Kamis (21/3) sekitar pukul 06.20 wita, di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu, Denpasar.
Almarhum menghembuskan nafas terakhir karena sakit stroke dan komplikasi jantung serta paru yang diderita. Selain sebagai bupati, almarhum semasa hidupnya merupakan tokoh yang peduli terhadap pelestarian adat dan budaya. Almarhum sempat menjabat sebagai bendesa serta Ketua Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Bali.
Istri almarhum, Dewa Ayu Sawiti mengatakan, almarhum sempat beberapa kali dirawat inap di rumah sakit. Sebelum meninggal, sakit almarhum kembali kumat Rabu (20/3), sehingga dirawat di RS Kasih Ibu. Sehari sebelum sakitnya kambuh, almarhum masih melakukan aktivitas rutin jalan sore di depan rumah sambil berbincang dengan tetangga. “Sore hari Pak Agung mengeluhkan sesak napas, selanjutnya bersama keluarga kami bawa ke rumah sakit,” kenang nenek 12 cucu ini.
Setelah sempat dirawat sehari, Bapak akhirnya menghembuskan napas terkahir dan selanjutnya jasad disemayamkan di RS Sanglah. Menurut anak almarhum, Anak Agung Gde Sawitra, berdasarkan rapat keluarga dan petunjuk dari anak linggsir, rencananya jenazah almarhum akan dipulangkan ke rumah duka pada 29 Maret dan palebon pada 2 Mei 2013.
Bupati Gianyar, Agung Bharata menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya mantan Bupati Gianyar ini. Atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat gianyar menyampaikan belasungkawa dan keluarga yang ditinggal dapat tabah, serta ucapan terimakasih atas sumbangan pikiran dan karya nyata dalam membangun Gianyar. (Humas Gianyar)