13 June 2014

180 Pekerja Anak Mendapat Pendampingan PPA-PKH

Anak putus sekolah dan memilih bekerja membantu orang tua ternyata cukup banyak di Gianyar. Sampai  Mei 2014 ditemukan  375 pekerja anak usia 9-15 tahun yang tersebar di desa-desa. Umumnya mereka berhenti sekolah karena kesulitan biaya pendidikan dan keinginan anak bekerja membantu orang tuanya. Apalagi industri pariwisata membuka ladang bagi pekerja anak.

Hal ini terungkap saat pembukaan Program Pengurangan Pekerja Anak – Program Keluarga Harapan (PPA-PKH) Kabupaten Gianyar, (13/6), di Balai Budaya Gianyar, yang dibuka Dirjen. Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Kemenakertrans DR Muchtar Luthfi.

Pendataan yang dilakukan tenaga pendamping, rata-rata  mereka bekerja membantu orang tua,  seperti memelihara ternak, bertani, berjualan, menjahit, menenun, membuat kue, mengukir, tukang amplas dan buruh cat.

Melihat kondisi tersebut, Pemkab Gianyar  berupaya menarik pekerja anak dari pekerjaannya melalui program PPA-PKH, kemudian memberikan pendampingan di rumah singgah (shelter) selama 1 bulan, sehingga  mempunyai motivasi kembali untuk memasuki  dunia pendidikan serta mengurangi jumlah pekerja anak dan membebaskan anak dari berbagai bentuk-bentuk pekerjaan terburuk anak.

“Tahun ini Kabupaten Gianyar dipilih sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan PPA-PKH dan menargetkan pengurangan 180 pekerja anak dan putus sekolah, dari 360 pekerja anak yang direncanakan,” jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gianyar, Drs. Gede Widarma Suharta, MM.

Ditambahkan, mereka akan diberikan motivasi, pendidikan akademis dan non akademis oleh tutor selama 1 bulan. Selama menerima pendidikan, mereka diasramakan dan didampingi oleh 18 orang tenaga pendamping. Sehingga ada keinginan kuat untuk kembali ke pendidikan.

Asisten III Pemkab. Gianyar, I Wayan Sudamia berharap kepada pimpinan SKPD terkait, para tutor, narasumber, tenaga pendamping dan para orang tua, untuk memberikan dukungan dan berperan aktif dalam mensukseskan program PPA-PKH ini, sehingga program ini bisa dilaksanakan sebaik-baiknya dan benar-benar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi anak, terutama mengembalikan pekerja anak ke dunia pendidikan.

“Anak harus mendapatkan kesempatan meraih haknya untuk bermain, mendapat kasih sayang, maupun  kesempatan mendapatkan akses pendidikan dengan baik,” ungkapnya.

Sementara Dirjen. Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Kemenakertrans DR Muchtar Luthfi mengatakan, setelah anak mengikuti seluruh tahapan kegiatan PPA-PKH, seluruh anak dapat kembali ke sekolah, guna melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan memanfaatkan dana pendidikan yang telah disediakan oleh pemerintah. Untuk biaya pendidikan anak diupayakan untuk menggugah para direktur BUMN, BUMD dan perusahan-perusahaan yang ada di Kabupaten Gianyar untuk memberikan bantuan bea siswa melalui dana CSR yang ada di perusahaan.

Sebanyak 180 anak yang diikutkan dalam program PPA-PKH tahun ini terdiri dari laki-laki 101 orang dan perempuan  79 orang, dengan pendidikan terakhir tidak pernah sekolah sebanyak  1 orang, tidak tamat SD sebanyak 2 orang, tamat SD sebanyak 81 orang, tamat SMP sebanyak 94 orang, tamat kejar paket  B  sebanyak 2 orang, berasal dari desa/kelurahan yang ada di tujuh kecamatan di Gianyar.

Dalam kesempatan itu pula diserahkan secara simbolis beasiswa kepada perwakilan anak oleh Asisten III I Wayan Sudamia. (Humas Gianyar/NGR WW)

Tentang


Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Portal Layanan


Kontak Kami


Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .