Setelah melalui latihan keras selama dua bulan, Tari Pucuk siap tampil pada puncak HUT Kota Gianyar, (19/4). 1.000 penari dari siswa SMP, SMA/SMK se-Gianyar akan menjadikan lapangan Astina Raya Gianyar lautan bunga pucuk  yang menjadi maskot Kabupaten Gianyar

Rencananya, tari Pucuk  akan diiringi gambelan langsung dari sanggar Mekar Sari Mawang Ubud yang berposisi di barat laut lapangan. Pantauan saat gladi, (16/4), tampak barisan penari dengan  formasi 12 baris seperti ular masuk dari arah timur lapangan. Setelah memenuhi lapangan, penari langsung menarikan tari bunga pucuk.

Hal menarik, penari akan membuat formasi huruf bertuliskan HUT ke-244 Kota Gianyar pada bagian akhir tarian. Adegan terakhir yang menjadi handing dengan membentuk formasi bunga pucuk terbesar. Rencananya ada 4 bunga pucuk besar yang memenuhi lapangan nantinya.

“Pertunjukan tari pucuk sudah siap tampil dan akan menjadi sejarah bagi Gianyar,” tegas pelatih sekaligus pencipta Tari Pucuk, I Nyoman Cerita usai gladi.

Kendati melibatkan jumlah penari yang banyak, namun bukan menjadi kendala saat melakukan latihan bersama, karena sebelumnya para siswa sudah latihan pada masing-masing sekolah dengan guru tari yang sudah ditentukan.

“Kami tinggal mematangkan tarian untuk kekompakan dan penyusunan formasi  ,” imbuh Nyoman Cerita.

Dijelaskan, dalam tarian tersebut terdapat gerakan daun, bunga pusuh hingga membentuk bunga mekar dan muncul sari. Gerakan putri yang lemah gemulai juga diperlihatkan dalam tarian ini sebagai penggambaran keanggunan dan kecantikan bunga pucuk.

Ada pesan dan kesan dalam tarian ini. Bukan sekedar melihat kecantikan penari dan keindahan gerak, tapi tarian ini mengandung kesucian, kebenaran, ketulusan dan keindahan sehingga tari ini memiliki kharisma dan taksu.

Sementara kostum penari sudah dipersiapkan dengan kombinasi warna hijau merah dan diselingi warna keemasan sesuai dengan warna bunga pucuk. Penari akan berhias di sekolah masing-masing. (Humas Gianyar/ww)