Bupati Gianyar dan Wakil Bupati Gianyar meninjau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP dan Mts di beberapa sekolah di Kabupaten Gianyar (29/3).
Dalam pelaksanaan UN hari pertama dengan mata uji pelajaran Bahasa Indonesia, diikuti oleh 43 sekolah SMP negeri, swasta dan Mts dengan jumlah 6.718 peserta dari 6.719 peserta terdaftar. Hal ini dikarenakan 1 orang siswa peserta UN dari SMPN 2 Tegalalang telah meninggal dunia.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gianyar, Drs. I Gusti Ngurah Wijana, MM sangat menyayangkan pelaksanaan UN hari pertama di Kabupaten Gianyar. Hal ini mengingat terjadi kekurangan soal dan lembar jawaban kerja siswa di 23 sekolah dari 43 sekolah penyelenggaran UN di Kabupaten Gianyar.
Akibat dari kekurangan soal dan lembar jawaban ini mengakibatkan pelaksanaan UN untuk tingkat SMP dibeberapa sekolah diundur untuk beberapa saat waktu hingga panitia selesai memperbanyak jumlah soal untuk melengkapi kekurungan soal yang ada. Akibat dari permasalahan ini tentunya berakibat pada keterlambatan pelaksanaan UN di beberapa sekolah, dan beban psikis bagi beberapa siswa serta menimbulkan tambahan biaya dari panitia untuk memperbanyak jumlah soal. Guna mengantisipasi kejadian yang sama dalam pelaksanaan ujian selanjutya pihak Disdikpora telah melakukan koordinasi dengan pihak Disdikpora propinsi dan menyiapkan tenaga lebih guna memperbanyak kekurangan soal dan lembar jawaban untuk UN hari kedua dan selanjutnya.
Adanya kekerungan soal dan lembar jawaban di beberapa sekolah SMP di Kabupaten Ginayar, dibenarkan pula oleh Kepala Bidang SMP, Disdikpora Kabupaten Gianyar, Drs. I Gusti Ngurah Darmawan saat ditemui diruang kerjanya. Diterangkan bahwa pada pelaksanaan UN hari pertama di Kabupaten Gianyar, dengan mata uji Bahasa Indoensia terjadi kekurangan soal dan lembar jawaban pada 23 sekolah SMP dan Negeri di Kabupaten Gianyar. Kekurangan soal di masing-masing sekolah untuk soal paket 27 berkisar antara 10 hingga 50 soal di beberapa sekolah, bahkan untuk soal Paket 27 di SMP N 1 Gianyar mencapai 55 soal. Sementara disisi lain terdapat kekurangan soal untuk paket 27, beberapa sekolah malah ada yang kelebihan soal untuk paket 60 berkisar antara 3-60 soal di beberapa sekolah seperti di SMP N 1 Payangan yang mengalami kelebihan soal P.60 sebanyak 72 lembar. Sementara untuk lembar jawaban terbanyak terdapat di SMP PGRI 8 Buahan yang mencapai 21 lembar untuk lembar jawaban paket 27.
Hal ini tentunya sangat disayangkan oleh Ngurah Darmawan, untuk mengatasi persolan ini, pihak dinas bersama panitia mengambil langkah dengan memperbanyak jumlah soal dan lembar jawaban sehingga semua peserta mendapatkan. Akibat dari kejadian ini pelaksanaan UN sempat diundur selama 1 jam, yakni dimulai pukul 09.00 wita dari jadwal yang ditetapkan pada pukul 08.00 dibeberapa sekolah.
Akibat permasalahan ini selain menimbulkan dampak psikis bagi peserta ujian, panitia pun harus mengeluarkan dana lebih akibat memperbanyak jumlah soal. Ngurah Darmawan memperkirakan biaya yang ditimbulkan akibat dari kekurangan soal dan lembar jawaban mencapai jutaan rupiah untuk hari pertama saja. Bila hal ini berlanjut sampai hari terkahir UN diperkirakan penitia akan mengeluarkan biaya lebih hingga puluhan juta rupiah.
Guna mengantisipasi hal yang sama pada UN dihari kedua dan hari selanjutnya, maka pelaksanaan UN akan diundur selama satu jam. Waktu ini akan digunakan untuk melengkapi kekurangan lembar soal dan jawaban.(Humas Gianyar)