30 March 2015

Tantangan Bali ke Depan, Perlu Tambah Sekolah Hindu

Keberadaan sekolah bernuansa Hindu di Bali masih sangat minim. Padahal lewat pendidikan formal  menjadi salah satu benteng memperkuat jati diri masyarakat Hindu di Bali ditengah serbuan pendatang dan budaya luar. Untuk itu, sekolah, perguruan tinggi atau sekolah tinggi perlu diperbanyak.

Hal ini disampaikan Ketua PHDI Propinsi Bali I Gst Ngr Sudiana saat menghadiri  Lokasabha II PHDI Kabupaten Gianyar di wantilan Pura Samuan Tiga Bedulu, (29/3). 

Dihadapan para sulinggih, pengurus PHDI Kabupaten Gianyar dan tokoh masyarakat yang hadir, I Gst Ngr Sudiana, mengatakan, sedikitnya  jumlah sekolah bernuanasa Hindu merupakan tantangan umat Hindu Bali saat ini. Saat ini hanya ada beberapa perguruan tinggi Hindu, bahkan untuk sekolah tinggi belum ada. Sementara di Bali terdapat 63 pesraman, namun dari jumlah tersebut ada yang masih aktif, setengah aktif dan mati suri.

“Perlu dukungan pemerintah untuk merealisasikan berdirinya sekolah bernuansa Hindu di masing-masing kabupaten/kota di Bali,” ungkap I Gst Ngr Sudiana.

Diceritakan, salah satu penyebab Majapahit jatuh karena tidak adanya  pendidikan. Agar tidak terjadi di pulau Bali yang mayoritas beragama Hindu, maka masyarakat Bali perlu waspada dan berbenah, salah satunya dengan memperbanyak sekolah-sekolah Hindu terutama sekolah tinggi.

Tantangan kedua, umat Hindu perlu pencerahan tentang tattwa atau tujuan hidup. Setiap dharma wacana perlu dimunculkan ajaran tattwa. Hal ini penting karena banyak umat saat ini belum mengetahui tujuan hidupnya.

“Jika tujuan hidup tidak diketahui, maka dipastikan akan selalu menemukan kegelapan,” imbuh I Gst Ngr Sudiana. PHDI Bali sendiri  mempunyai program membagikan sejuta kitab suci  ke masyarakat Hindu. 

Sementara Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata mendukung usulan peningkatan jumlah  sekolah bernuansa Hindu di Bali. Hal ini akan memperkuat jati diri generasi muda Hindu Bali dalam melaksanakan ajaran agama .

Dalam kesempatan itu juga Bupati Agung Bharata berharap  Ketua PHDI Kabupaten Gianyar terpilih agar bekerja serius didasari keiklasan.

Sementara Agenda Lokasabha II berisi pertanggungjawaban  Ketua  PHDI periode 2009-2014  I Gusti mangku  Adi Arta. Gusti Mangku Adi Arta berhasil meraih 5 suara unggul dari Nyoman Patra yang meraih 4 suara. Dengan demikian Mangku Adi Arta  kembali menjadi Ketua PHDI Gianyar kepengurusan periode 2015 – 2020 dan menetapkan program kerja.

Ditemuai selepas acara pemilihan Mangku Adi Arta menympaikan kan melanjutkan program terdahulu dan melakukan inovasi sesuai dengan masukan dalam lokasabha. (Humas Gianyar)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .