27 October 2014

Subak, Penjaga Lahan yang Diancam Alih Fungsi

Subak telah mencapai kesuksesan dengan menerapkan skala kerja sama yang tepat melalui suatu sistem pengendalian dan pembagian air yang membentuk sistem pengairan terpadu di Bali, yang telah menjaga keseimbangan lingkungan lahan persawahan selama lebih dari 1000 tahun. Keberadaan subak yang sudah diakui oleh dunia (UNESCO) wajib dilestarikan.

Demikian ditegaskan Ketua Tim Penilai Lomba Subak Provinsi Bali 2014 Anak Agung Gede Griya, saat melaksanakan penilaian terhadap Subak Laud Sukawati, (24/10). Pihaknya meminta, seluruh pihak subak desa pakraman agar bersatu ,menjaga keberadaan subak. Ditengah ancaman alih fungsi lahan secara massif. Tujuan Lomba ini, adalah untuk mempertahankan eksistensi Subak di Bali. Menjalankan Dharma Agaman, Adat, dan Budaya sebagai kebanggaan atas pengakuan dunia terhadap keberadaan Subak itu sendiri.

”Maraknya pembangunan Hotel, rumah, kantor, dan lainnya sejatinya harus dihadapi dengan kekuatan persatuan dari desa pakraman, untuk tidak sembarangan menjual lahan pertaniannya.”ungkap Sekretaris Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.

Pekaseh Subak Laud I Wayan Rupa mengatakan, luas wilayah Subak Laud mencapai 20 Hektar. Memiliki batas wilayah, masing – masing bagian timur yaitu Subak Abasan, bagian selatan yakni Tukad Yeh Wos, bagian barat adalah Subak Sengguan, serta bagian utara terletak Banjar Telabah.

Adapun jumlah krama subak terdiri dari 78 anggota. Sebagian merupakan pangayah, sebagian lagi merupakan pangoot. Menurutnya, saat ini Subak Laud sangat konsisten mempertahankan norma adat kebiasaan Subak. Menggunakan Tri Hita Karana sebagai landasan. Diantaranya memuja Ida Sang Hyang Widhi, dalam hal ini Ida Bhatari Sri, sebagai simbol kemakmuran, dan pengairan (Parhyangan). Pawongan (Hubungan sesama anggota Subak berpedoman terhadap Tri Kaya Parisudha (Pikiran, Ucapan, Perilaku). Terakhir, menjaga serta merawat seluruh wilayah subak dan isinya (Palemahan).

“Kami akan berupaya mengajegkan keberadaan Subak ke depannya. Dengan mengenalkan secara turun temurun terhadap generasi muda di wilayahnya. Agar melirik pertanian sebagai bagian dari mata pencaharian. “jelas Rupa.

Asisten III Setda Kabupaten Gianyar Nyoman Sudamia, mewakili Bupati Gianyar mengatakan, dipilihnya Subak Laud sebagai duta Kabupaten Gianyar, telah melalui proses seleksi yang panjang. Subak Laud termasuk Subak yang sangat apik pengelolaannya.” Hal itu dapat dilihat dari masih murninya wilayah disekitarnya, tidak adanya alih fungsi lahan, pengairan lancar, serta hasil pertanian yang stabil.”ucapnya. (Humas Gianyar/Ari)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .