01 June 2011

Subak Gede Buahan Berhasil Bangun Terowongan Sepanjang 1.500 m

Krama Subak Gede Buahan, Payangan kini dapat sedikit tersenyum lega, karena sawah mereka kini dapat kembali dialiri air. Hal ini mengingat, setelah menanti sekitar lima tahun lamanya terowongan sebagai satu-satunya aliran air Langgahan Kintamani sudah dapat difungsikan. Pakaseh Subak Susut, I Wayan Sabar menjelaskan pemindahan terowongan yang dimulai sejak tahun 2006, dengan dana awal berasal dari bantuan pemerintah, berhasil memperbaiki terowongan sepanjang 135 meter. Berawal dari stimulus ini, kemudian Krama Subak Gede Buahan yang terdiri dari empat subak, yakni Subak Tengipis, Subak Selat, Subak Buahan dan Subak Susut melajutkan pembangun terowongan secara swadaya. Dari dana swadaya yang dikeluarkan masing-masing Rp. 500 ribu oleh 502 krama dipergunakan untuk memperbaiki pembangunan terowongan. Akhirnya kini telah terbangun terowongan sepanjang 1.500 meter yang diharapkan dapat mengairi sekitar 319 ha sawah yang tergabung dalam Subak Gede Buahan. Sementara untuk sisanya diharapkan dapat dibangun kembali dengan bantuan dari pemerintah dan swadaya krama. Sehingga diharapkan kedepan krama subak tidak kekurangan air untuk mengairi seluruh sawahnya, ungkup Wayan Sabar. Sabar menambahkan, dengan telah rampungnya terowongan ini, karma subak melangsungkan upakara Rsi gana, mendem pedagingan, ngaturang Pujawali ring Palinggih Pangulun Empelan Subak Gede Buahan di Desa Pakraman Singeperang Buahan, Payangan (1/6), yang dipuput oleh Ida Pedanda Bresela dan Jero Gede Batur. Dengan digelarnya upacara diharapkan dapat memberikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi krama subak dalam menjalankan pertanian. Sementara untuk kegiatan karya, krama subak mengeluarkan iuran sebesar Rp. 75 ribu. Wakil Bupati Gianyar, Dewa Made Sutanaya yang hadir dalam upakara tersebut menyampaikan apresiasi atas kerja keras Krama Subak Gede Buahan untuk membangun terowongan. Bantuan pemerintah dan swadaya seluruh krama diharapkan dapat memberikan manfaat besar dalam pengembangan pertanian di Subak Buahan. Kedepan Wabup berharap agar dengan telah terbangunnya terowongan dapat meningkatkan hasil pertanian, serta krama tetap menjaga kesimbangan antara tiga unsur dalam Tri Hita Karana, yakni pahrayangan, palemahan, dan pawongan. Pelaksanaan Karya seperti ini merupakan bukti bagaimana upaya krama untuk menerapkan konsep Tri Hita Karana, yakni Pahrayangan. Harmonisasi dengan seluruh Krama dan Alam agar terus dijaga untuk menciptakan keseimbangan. (Humas Gianyar)

Tentang


Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Portal Layanan


Kontak Kami


Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .