Program Puspa Aman (Pusat Pangan Alami Mandiri Asri dan Nyaman) menjadi salah satu program unggulan dari Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam upaya menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Gianyar. Disinergikan dengan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), Hatinya PKK dan potensi unggulan di masing-masing desa. Tidak dipungkiri program ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kelurahan (TP PKK) Kabupaten Gianyar, Ny. Surya Adnyani Mahayastra saat melaunching Puspa Aman di Desa Bakbakan Gianyar, (10/12).
Ny. Adnyani Mahayastra pada kesempatan itu didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dewa Ngakan Ngurah Adi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan, I Gusti Ayu Dewi Hariani, Kepala Dinas Pertanian I Made Raka, Camat Gianyar, I Komang Alit Adnyana, juga menyerahkan bantuan benih bibit sayuran penanaman pohon buah-buah sebagai perindang, penebaran di aliran sungai setempat dan dilanjutkan dengan pembuatan lubang biopori di areal Pura Dalem Bakbakan.
“Saat ini untuk Puspa Aman kita sudah memiliki di 33 desa di Kabupaten Gianyar, yang tentu saja perkembangannya harus mengikuti potensi yang ada di masing-masing desa, sehingga dapat mengangkat potensi unggulan di desa tersebut,” kata Ny. Adnyani Mahayastra.
Selain dijadikan pendukung destinasi wisata di Desa Bakbakan, Puspa Aman juga diharapkan bisa menjadi edukasi kepada masyarakat setempat untuk menjaga ketahanan pangan. Karena dalam Puspa Aman maupun Hatinya PKK, masyarakat dianjurkan menanam tanaman konsumsi seperti tanaman cabai, sayuran, umbi-umbian dan lain-lainnya yang dapat langsung dikonsumsi oleh masyarakat. Hasil panen dapat juga diolah menjadi produk-produk olahan seperti nugget, kripik dan lain-lainnya. Artinya selain dikonsumsi, dapat juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.  
“Bahkan kami dari TP.PKK Kabupaten Gianyar beberapa waktu lalu juga sempat memberikan pelatihan pada ibu-ibu di desa mengolah produk potensi lokal menjadi makanan olahan yang bernilai jual tinggi,” tegasnya.
Tidak hanya itu, istri dari Bupati Gianyar, I Made Mahayastra ini juga menekankan pada ibu-ibu PKK desa agar tetap melanjutkan program-program yang sudah dilaksanakan. Terutama di rumah tangga karena dalam 10 program pokok PKK yang ada pada program Pokja II sandang, pangan dan tata laksana rumah tangga yang merupakan program unggulan Aku Hatinya PKK.
Sementara itu Kepala Desa Bakbakan Gianyar, Gede Indra Ari Wangsa mengatakan, untuk program Puspa Aman sebenarnya sudah dimulai sejak bulan Maret lalu. Memanfaatkan lahan seluas 65 are milik desa adat setempat, bahkan sudah sudah beberapa kali panen. 
“Untuk Puspa Aman kita sudah jalan sejak bulan Maret lalu dan hasilnya sangat dirasakan oleh masyarakat kami. Seperti UMKM yang ada di desa Bakbakan mengolah bumbu khas Bali Rajang kering dengan memanfaatkan hasil dari tanaman di Puspa Aman dan ibu-ibu PKK mengolah terong maupun pare dibuat menjadi kripik. Bahkan produk kami beberapa kali ikut pameran kuliner di Gianyar,” ujar Gede Indra bangga.
Tidak hanya itu, melalui program ini dirinya tengah berupaya mengangkat potensi lokal yaitu ketela rambat atau dikenal “sela kabetan”. Ketela ini dikenal sangat legit dan rasanya sangat manis. Bahkan kala pandemi lalu, ketela ini bisa menembus harga Rp.75 ribu hingga Rp. 80 ribu per satu karung beras isi 25 kg. 
Selain itu kedepannya menurut Gede Indra, untuk menunjang desa wisata di Bakbakan pihaknya berencana membangun kawasan kuliner di areal Puspa Aman karena lahannya yang cukup luas dengan memanfaatkan hasil-hasil tanaman setempat. Apalagi saat ini di wilayahnya tengah dikembangkan destinasi wisata air terjun Taman Sari waterfall dan air terjun Goa Rangreng. 
“Kami sangat berterimakasi kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar atas perhatiannya pada pembangunan di Desa Bakbakan, semoga kedepannya melalui program Puspa Aman dapat bersinergi dengan potensi lokal yang ada di wilayah kami,” ujarnya lagi.