Sebanyak 20 orang petani dan nelayan andalan Kabupaten Gianyar akan mengikuti Pekan Nasional (Penas) ke XIV Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) di Kepanjen Malang 7- 12 Juni mendatang. Mereka ini mewakili semua unsur seperti pertanian lahan kering, sawah, nelayan, peternak, budidaya hingga pengolahan hasil pertanian. Yang dikirim ini merupakan petani dewasa, wanita tani dan taruna tani yang berprestasi di bidangnya masing-masing.
Hal ini ditegaskan Ketua KTNA Kabupaten Gianyar, I Wayan Riyo pada pelepasan kontingen Penas XIV KTNA Kabupaten Gianyar di Ruang Sidang kantor Bupati Gianyar, (3/6). Dijelaskan mereka yang terpilih ini telah melewati seleksi ketat seperti sudah pernah mengikuti Pekan daerah (PEDA), mewakili unsur kecamatan dan memiliki potensi untuk berkembang dalam usaha tani.
Wayan Riyo juga menegaskan kontingen Penas ini disana nantinya akan mengikuti 123 item kegiatan sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Sesuai dengan tema Penas tahun ini yaitu Memantapkan kepemimpinan dan kemandirian kontak tani nelayan dalam rangka pengembangan kemitraan dan jejaring usaha tani guna mewujudkan kesejahteraan petani-nelayan. Lewat penas ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan kemandirian petani nelayan dan petani hutan maupun masyrakat pelaku agribisnis yang berkelanjutan melalui kemitraan yang saling menguntungkan. “ Disana nanti para petani dan nelayan dapat saling tukar informasi maupun tehnologi, dan dapat diterapkan ke masing-masing kelompoknya sepulangnya nanti,” jelas Wayan Riyo.
Sementara itu Sekdakab. Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra yang melepas kontingen Penas XIV Kabupaten Gianyar, berpesan agar peserta dapat memanfaatkan Pekan Nasional ini sebaik mungkin. Cari ilmu tentang pertanian maupun perikanan sebanyak mungkin, kemudian tularkan pada petani ataupun nelayan di Gianyar.
Karena seperti diketahui, kemajuan sektor pertanian di Gianyar sudah dirasakan namun banyak banyak kendala yang harus dihadapi. Oleh karena itu perkembangan teknologi pertanian harus diimbangi dengandaya serap petani dalam mengaplikasikannya, seperti penanganan pasca panen, mengantisipasi pengaruh cuaca yang dapat mengganggu pola tanam yang direncanakan petani. “ Bila perlu serap informasi dan perkembangan teknologi pertanian di daerah lain yang sekiranya bisa kita adopsi untuk pertanian di Gianyar,” saran I.B Gaga Adi Saputra. (Humas Gianyar/eni)