21 September 2015

Rame Isu Pernikahan Sesama Jenis

Pemberitaan pernikahan sesama jenis di salah satu hotel mewah di Kawasan Ubud, Gianyar Bali, disikapi dengan rapat yang dipimpin Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Agung Bharata, Kapolres Gianyar, AKBP Farman di Mapolres Gianyar, (17/9).

Rapat yang berlangsung dari pukul 10 pagi, dihadiri seluruh jajaran Polres Gianyar, Dandim 1616 Gianyar, Kejaksaan Negeri Gianyar, MMDP Gianyar, PHDI Gianyar, FKUB, Ast 2 Setda Kab. Gianyar, Camat Ubud dan pejabat terkait di lingkungan Pemkab. Gianyar.

Kapolres Gianyar, AKBP Farman menyampaikan berdasarkan hasil penyelidikan, membenarkan tempat kejadian yang ramai dimedia sosial, kejadian di salah satu hotel di Kawasan Ubud, Gianyar Bali. Farman menjelaskan, tidak ada kegiatan pernikahan sesama jenis seperti yang rame diberitakan dimedia sosial. Yang ada adalah perayaan, upacara melukat atau pembersihan diri dan dilanjutkan pesta cocktail oleh sekitar 30 orang, pada tanggal 12 september  2015 dari pukul 16.30 Wita hingga 21.30 Wita.

AKBP Farman menegaskan bahwa tidak ada upacara pernikahan, karena dari hasil penyelidikan, berdasarkan beberapa keterangan pihak-pihak yang diamankan, yakni pihak managemen hotel, pembuat sarana upakara, dekorasi dan pemangku, tidak ada indikasi prosesi acara pernikahan.

“Sekali lagi saya tegaskan bahwa tidak ada acara pernikahan, yang ada adalah upacara pembersihan diri”, ungkap AKBP Farman.

Kapolres Gianyar menjelasakan saat ini keberadaan dua orang yang diduga menikah sesame jenis masih dalam pelacakan ke pihak imigrasi. Yang bersangkutan sudah check-out dari hotel tanggal 12 september 2015. Sebelumnya terduga sudah melaksanakan reservasi pada desember 2014 untuk melakukan rencana pernikahan sesame jenis, namun ditolak oleh pihak managemen hotel. Dengan alasan dihotel tidak melaksanakan kegiatan pernikahan, apalagi pernikahan sesama jenis. Namun pada Juni 2015 lalu, salah satu yang terduga melakukan komfirmasi lagi tidak akan melaksanakan pernikahan tapi hanya perayaan, akhirnya pihak hotel menawarkan paket Karma Gringsing atau pelukatan. Paket ini merupakan paket kegiatan panglukatan atau pembersihan diri, dilanjutkan dengan pesta Cooktail dan dinner. “Karena sebatas perayaan, akhirnya pihak hotel mengijinkan, terang Farman.

Benar adanya tidak ada upacara pernikahan, diperkuat dengan keterangan Jro mangku serta penggunaan sesajen yang dipergunakan maupun kewenangan mangku juga tidak sampai disana. Sesajen yang digunakan bukan untuk upacara pernikahan namun hanya panglukatan. Langkah yang dilakukan karena belum adanya ranah pidana, jadi kami kumpulkan pihak tokoh kegaamaan dan masyarakat, serta mengeluarkan maklumat ke seluruh hotel dan restrauran agar melaporkan jika melaksanakan kegiatan keramaian. “Bilamana hotel melaksanakan kegiatan lebih dari 10 orang agar melakukan pemberitahuan ini minimal tiga hari sebelumnya, ” terang AKBP Farman.

Senada dengan Kapolres Gianyar, Ketua PHDI Gianyar, I Gusti Mangku Adiarta, berdasarkan konfirmasi bahwa kegiatan tidak ada unsur pernikahan, dan hanya sebatas proses pengelukatan atau pembersihan diri. Hal ini mengingat dari sarana upakara dan pemuka agama yang digunakan bukan merupakan sarana dan pemuka yang memiliki kewenangan untuk upacara pernikahan.

Ketua MMDP Kabupaten Gianyar, Anak Agung Asmara juga menegaskan bahwa kejadian di Ubud sama sekali bukan pernikahan. Untuk itu, isu ini harus segera dilakukan klarifikasi bahwa bukan pernikahan. Hal ini sangat penting untuk menjaga kesucian Bali.

Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Agung Bharata, menyampaikan, bahwa berdasarkan keterangan dari pihak Polres, PHDI, MUDP dan jajaran lainnya, kejadian itu bukan merupakan upacara pernikahan. Tentunya kita sangat mengutuk pernikahan sesama jenis di dalam negara Pancasila. 

 Namun sangat disayangkan kejadian ini berlangsung di Kabupaten Gianyar, tentunya kejadian ini tidak dapat merusak kesucian wilayah Gianyar. Selanjutnya agar kejadian seperti ini tidak terulang, Bupati Agung Bharata akan lebih mengintensifkan pengawasan dan pengamanan di wilayah Kabupaten Gianyar, bersama pihak keamanan dan seluruh masyarakat. 

 “Bendesa adat juga tidak tahu kalau ada kegiatan seperti itu, itu murni kegiatan yang dilakukan manajemen hotel,” terang Agung Bharata.

Lebih lanjut Agung Bharata mengatakan, terkait hal tersebut Pemkab. Gianyar akan melaksanakan upacara pembersihan terhadap wilayah dan desa tersebut. Negara kita adalah Pancasila yang tidak mengenal pernikahan sesama jenis, walaupun tidak menikah disini, “ Kami menyampaikan ke jajaran Pemkab. Giayar, Warga dan seluruh komponen masyarakat agar mewaspadai ini. Kedepan akan dilaksanakan upacara penyucian karena peristiwa tersebut. Tentang bagaimana dan apa upacaranya nanti akan dikoordinasikan dengan sulinggih,” imbuhnya.  (Humas Gianyar/Suar)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .