29 August 2019

Rakorda Posyandu Kabupaten Gianyar, Wujudkan Posyandu Terintergrasi

Dalam upaya menyatukan persepsi serta peningkatan kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dalam upaya akselerasi Pelayanan Sosial Dasar kegiatan Posyandu se-Kabupaten Gianyar, Kabupaten Gianyar melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Posyandu, di Balai Budaya Gianyar, Rabu, (28/8). Kegiatan dibuka Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Gianyar, Dewa Ngakan Ngurah Adi.

 

Kepala Bidang Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Ni Wayan Sriyani, S.Sn., M.Si., mengatakan, selain kegiatan Rakorda, pada kesempatan itu juga dilaksanakan pelatihan peningkatan kapasitas kader Posyandu serta persiapan orientasi kader Posyandu guna pencegahan stunting di Kabupaten Gianyar Tahun 2019. 

 

Kegiatan diikuti 524 orang terdiri dari peserta Rakorda sebanyak 242 orang. Peserta Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu terdiri dari Ketua Kader Posyandu Desa Binaan Tahun 2019 dan Tahun 2020 sebanyak 118 orang serta Ketua dan Kader Posyandu Langkah V di desa lokus stunting sebanyak 164 orang.

 

Dikatakan, Rakorda tersebut dipandang penting dalam rangka memperkuat kesadaran seluruh komponen masyarakat tentang betapa pentingnya peranan Posyandu dalam menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan, ibu hamil, busui, bufas, balita, anak-anak dan masyarakat. Terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan dimana salah satu intervensi sensitif untuk pencegahan stunting adalah dalam kegiatan Posyandu.

 

"Karena itu, maka kesadaran seluruh komponen masyarakat sangat diperlukan untuk lebih mengoptimalkan kegiatan di Posyandu sehingga terbentuk Posyandu yang holistik terintegrasi," imbuh Sriyani.

 

Sementara Kepala Dinas PMD, Dewa Ngakan Ngurah Adi mengatakan, Posyandu merupakan salah satu bentuk lembaga kemasyarakatan desa sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu adalah garda terdepan dalam persoalan gizi buruk bagi balita dan kesehatan anak. Penimbangan yang dilakukan di Posyandu sebagai instrument awal mendeteksi balita mengidap gizi buruk atau tidaknya melalui pencatatan di buku KIA.

 

"Keberadaan Posyandu sangat diperlukan dalam mendekatkan upaya promotif dan preventif kepada masyarakat. Utamanya terkait upaya peningkatan status gizi masyarakat serta upaya kesehatan ibu dan anak, menjaga kebersihan lingkungan serta kesehatan sanitasi," imbuh Ngurah Adi.

 

Ditambahkan, Pemerintah Kabupaten Gianyar juga telah mengangkat 70 tenaga pendamping Posyandu melalui Dinas PMD yang ditempatkan di 70 Desa/Kelurahan se-Kabupaten Gianyar dalam upaya meningkatkan pelayanan di Posyandu dan pencegahan stunting serta Posyandu Jiwa yang sudah ditetapkan di Desa Batubulan Kangin. Selain itu, juga diharapkan peranan dari Majelis Desa Adat Kabupaten dan Majelis Desa Adat Kecamatan untuk ikut mengedukasi masyarakat lewat kegiatan adat dan keagamaan bagi semua krama desa adat termasuk menekankan pentingnya nilai kesehatan bagi wanita usia subur  atau calon pengantin sehingga kedepan mampu melahirkan tunas-tunas bangsa dan generasi yang sehat dan berkualitas.

 

Dihubungi terpisah, Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar, Ny. Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra mengatakan, kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan Posyandu yang terintergrasi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Karena di Posyandu tidak hanya terkait dengan kesehatan akan tetapi juga pelayanan dasar lainnya seperti BKB, PAUD, Taman Pendidikan Agama, Posyandu Lansia, Posyandu Remaja serta peningkatan kapasitas lainnya. 

 

Upaya peningkatan kader Posyandu di Desa Binaan dan Kader Posyandu di Desa Lokus Stunting, TP PKK Kabupaten Gianyar bekerjasama dengan Dinas PMD, juga telah memberikan Pelatihan Pembuatan PMT bagi bayi dan SPA bayi guna memberikan pelayanan yang lebih maksimal melalui kegiatan Posyandu.  Selain itu, upaya juga dilakukan dengan peluncuran program Puspa Aman dan mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan dengan tanaman yang bermanfaat melalui kegiatan Hatinya PKK. 

 

"Melalui program tersebut, semua keluarga dapat menyediakan sumber pangan yang bergizi dan bebas dari zat kimia untuk keluarganya," kata Ny. Surya Adnyani Mahayastra.

 

Dikatakan pula, berbagai program inovasi TP. PKK Kabupaten Gianyar bersama instasi terkait, telah mampu menurunkan status stunting di Kabupaten Gianyar. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2013, dinyatakan 40,3 persen kasus stunting di Kabupaten Gianyar. Berkat upaya-upaya baik dari peningkatan gizi bagi bayi, balita ibu hamil (bumil), kebersihan lingkungan serta yang paling penting adalah pola asuh, kini kasus stunting di Kabupaten Gianyar menurun menjadi 12,1 persen. Hal tersebut, juga diakui oleh Kementrian Perikanan dan Kelautan RI saat melakukan safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Kabupaten Gianyar beberapa waktu lalu.

 

"Saya harap upaya-upaya ini dapat dengan cepat membuat status stunting di Kabupaten Gianyar menjadi zero atau nol. Ke depan kami akan membuat program Posyandu terintegrasi yakni Posyandu Bayi/Balita, PAUD, BKB dan Lansia," imbuh Ny. Surya Adnyani Mahyastra. 

 

Untuk menyukseskan program tersebut, Ny Surya Adnyani Mahayastra berharap kerja sama dengan tindakan nyata seluruh OPD sesuai dengan tupoksi masing-masing, serta peran serta tokoh agama dan adat dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat, meningkatkan gizi keluarga mulai dari remaja sampai lansia. (Humas Gianyar)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .