09 June 2015

Prihatin, Ida Ayu Putu Sri Ambari Jenguk Anak Yatim Sakit Asal Sebatu

Prihatin terhadap kondisi anak yatim yang menderita luka bakar, Ni Made Yuliyanti (14), Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PP & KB) Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Putu Sri Ambari didampingi dokter asal Puskesmas II Tegallalang menjenguk, Ni Made Yuliyanti, di banjar/desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, (4/6).

Kepala Badan PP & KB, Ida Ayu Putu Sri Ambari mengatakan keberadaan Ni Made Yuliayanti memang sangat memprihatinkan, kondisi luka yang belum sembuh akibat kena minyak panas dan pasca operasi membuatnya tidak bisa beranjak dari tempat tidur. Rasa sakit yang diderita membuatnya terus merintih menahan sakit. “Kami membantu anak ini agar bisa sembuh, selama ini pemeriksaan dokter di RS sudah optimal, namun karena sakitnya cukup parah sehingga memerlukan perawatan dan waktu untuk sembuh,” terangnya.

Pihak PP dan KB ingin memastikan kondisi korban sacara langsung dan mengajak Ni Made Yuliyanti untuk diperiksa kembali ke RS Sanglah, hal tersebut dilaksanakan agar yang bersangkutan segera sembuh dan bisa sekolah. Kedatangan, Ida Ayu Putu Sri Ambari dengan diiringi ambulance membuat jajaran Muspika Tegallalang dan Perbekel Sebatu ikut ke lokasi. Ni Made Yuliyanti sempat tidak mau diajak naik ambulance lantaran setiap disentuh lukanya terasa perih.

Setelah dijelaskan oleh Dayu Ambari dan dokter, akhirnya ia mau diajak ke Puskesmas II Tegallalang untuk dibersihkan lukanya. Dayu Ambari juga menghubungi keluarga dan juga ibunya agar ikut menemani anaknya, karena sebelumnya ibunya jarang dirumah lantaran harus bekerja. Disamping memberikan bantuan dan bekal selama dirawat, Dayu Ambari juga terus memberikan dukungan kepada ibu dan keluarganya agar bersungguh-sungguh merawat Made Yuliyanti. Karena yang bersangkutan sudah dirujuk ke RS Sanglah dan dirawat di Burn Unit RS Sanglah, Denpasar.

Senada yang diungkapkan Ibu dari Ni Made Yuliyanti, Ni Made Mundra (41), ia menuturkan beban keluarga semenjak ditinggal mendiang suaminya, I Wayan Semut tahun 2010 silam menjadi tanggungjawabnya, sehingga untuk menghidupi 5 anak seorang diri agak berat baginya. Sehingga ia terpaksa menyuruh anaknya berjualan pisang goreng di areal parkir Pura Gunung Kawi Sebatu guna meringankan beban keluarganya. Hal tersebut ia lakukan lantaran ia ingin melanjutkan pendidikan anaknya, Ni Made Yuliyanti dan ketiga adiknya.

Ia juga bersyukur lantaran rumah ukuran 6X7,5m ia peroleh melalui program Bedah Rumah 2012 lalu, dan anaknya yang masih SD mendapat beasiswa miskin, sehingga bebannya berkurang. Guna bisa melanjutkan pendidikan, Ni Made Yuliyanti harus rela berjualan pisang goreng. “Saya pasrah dan tidak kuat menanggung beban selama ini, bantuan Ibu Sekda sangat berguna buat kami, kami sangat berterima kasih,” imbuhnya. 

Lebih lanjut, made Mundra menceritakan, ia memang ikut program KB, namun sering jebol. Apalagi beban keluarga yang berat dan termasuk keluarga yang kurang mampu (RTM). Ia terpaksa meminta anaknya yang masih kelas VII SMPN 3 Tegallalalng ini berjualan pisang goreng 8 bulan lalu. Saat itu minyak yang dipakai menggoreng pisang tumpah dan mengenai Ni Made Yulianti. Sehingga ia mengalami luka bakar di tubuh bagian belakang dan dilarikan ke RS Sanjiwani lalu dirujuk ke RS Sanglah. Namun selama 6 bulan dirawat di Rs Sanglah. “Ia dipulangkan 20 hari lalu dengan keadaan masih sakit, tapi diminta kontrol lagi, apalagi kala itu kamar RS sanglah untuk luka bakar penuh, semoga berkat bantuan Ibu Sekda, anak saya lekas sembuh dan bisa melanjutkan sekolah kembali,” imbuh Made Mundra. (Humas Gianyar/Suar)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .