Meningkatnya kasus seks beresiko oleh remaja di Bali, mengusik Perkumpulan Keluarga Berencana Indoensia (PKBI) Bali, untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada remaja mengenai perilaku seks dan kesehatan reproduksi. Berdasarkan data 50 % remaja di Bali telah melakukan seks beresiko. Bahkan 50 % remaja pria yang aktif melakukan seks beresiko, menjadikan PSK (Pekerja Seks Komersial) sebagai teman kencan. Dan 80 % pengidap HIV/AIDS adalah usia produktif.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Harian PKBI Provinsi Bali, Prof. dr. Mangku Kurmaya, kepada Wakil Bupati Gianyar, Dewa Made Sutanaya pada Audiensi di Ruang Pertemuan Kantor Bupati Gianyar (08/11).
Lebih lanjut Prof. Mangku memperkenalkan program DAKU (Dunia Remajaku Seru), yang merupakan ekstra kurikuler berupa program interaktif menggunakan media komputer yang berisi 14 Bab yang memberikan informasi dan pengetahuan tentang seks dan bahayanya serta kesehatan reproduksi secara dua arah sehingga siswa dapat lebih mudah memahami tanpa merasa digurui.
Prof Mangku menambahkan, PKBI akan memberikan pembinaan, pendidikan dan penyuluhan kepada para guru yang dipilih oleh siswanya sehingga lebih mudah untuk berinteraktif.
Dewa Sutanaya menyambut baik dan mendukung program baru dari PKBI Provinsi Bali. Wabup menjelaskan bahwa di Gianyar juga telah terbentuk KSPAN yang mempunyai tujuan dan program serupa, sehingga diharapkan PKBI untuk berintegrasi dan mengembangkan program bersama-sama dalam mencegah dan menanggulangi penyebaran penyakit menular di Kabupaten Gianyar.(Humas Gianyar)