Perpustakaan adalah cermin masa depan bangsa sekaligus sebagai pencetak kecerdasan generasi muda. Hal itu diungkapkan Asisten I Setda Kabupaten Gianyar, Cokorda Rai Widiarsa, mewakili Bupati Gianyar, saat menerima Tim Penilai Lomba Perpustakaan SD Tk Provinsi Bali yang dipimpin Gede Wirasuta di SDN 1 Pejeng, Tampaksiring, (27/9). Hadir dalam kesempatan tersebut Kadisdikpora Kabupaten Gianyar, Muspika, dan para Kepala SD se-Kecamatan Tampaksiring.
Cok Rai mengatakan Lomba Perpustakaan SD ini merupakan salah satu upaya pemerintah di dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Perkembangan perpustakaan secara kuantitas dan fisik kelembagaan memang belum diiringi dengan peningkatan kualitas, sarana dan prasarana. Tenaga penyelenggaraan dan pengembangan perpustakaan masih bersifat sporadis.
Mengingat pentingnya peran perpustakaan dalam menyangga masa depan pendidikan, hendaknya perpustakaan di sekolah dikelola secara professional dan tidak kaku terhadap perkembangan zaman. Hal itu sangat penting agar siswa dan masyarakat pemakai jasa perpus selalu merasa senang dan tidak bosan untuk datang ke perpustakaan.
”Perlu dicatat, keberadaan perpustakaan di sekolah sejatinya bukan sekedar pelengkap dan simbol sekolah, tetapi kami harapkan benar – benar dapat difungsikan secara prima”, tegas Cok Rai.
Kepala SDN 1 Pejeng Pande Nyoman Murtha memaparkan, perpustakaan di SDN 1 Pejeng yang di koordinir oleh Made Suda beserta tujuh petugas, satu pengelola, satu teknisi, satu tenaga keuangan, dan satu tenaga administasi ini dibentuk pada 12 November 2012. Keberadaan perpustakaan yang diberi nama Candra Metu, diharapkan mampu memberi penerangan terhadap anak didik, menggugah pengetahuan dan kecerdasan siswa secara akademik dan non akademik, dari yang tidak tahu menjadi tahu.
Di Perpustakaan Candra Metu terdapat berbagai referensi, diantaranya buku fiksi (757 judul/1534 exemplar), non fiksi (1500 judul/4030 ex), majalah (11 judul/84 ex), serta satu unit audio visual. Selain itu, disediakan fasilitas wi-fi sebagai penunjang. Buku - buku referensi yang ada didapat dari Dana Alokasi Khusus (DAK), sumbangan Kabupaten, sumbangan guru – guru, serta masyarakat atau ortu murid.
”Kami mengemban visi dan misi terwujudnya perpustakaan sebagai sumber inspirasi. Menarik minat baca siswa, bertolerasi, cerdas, serta beriman terhadap Tuhan”, jelas Pande Nyoman Murtha.
Ketua Tim Penilai, Gede Wirasuta mengaku sangat kagum melihat antusias para anak – anak di SDN 1 Pejeng. Dalam lomba ini, aspek yang dinilai mencakup kesiapan sarana pra sarana, tenaga perpustakaan, manajemen, sistem pengelolaan, koleksi materi, keanggotaan, layanan, serta kerja sama dan promosi.
Peran perpustakaan, menurut Gede Wirasuta amatlah sentral dalam membina dan menumbuhkan kesadaran membaca, sehingga perlu ketersediaan bahan bacaan yang memadai, baik jumlah maupun kualitas bacaan di dalam perpustakaan.
Guna memperkuat peran perpustakaan sekolah sebagai lingkungan pembelajaran yang terbuka dan aman, tenaga perpustakaan sekolah menggenggam tanggung jawab untuk menerapkan standar etika dalam hubungannya dengan semua anggota komunitas sekolah tanpa membedakan kemampuan dan latar belakang anggota. (Humas Gianyar/ari)