19 April 2013
Peringatan Hari Jadi ke-242 Kota Gianyar; Perdalam Rasa Bangga Sebagai Masyarakat Gianyar
Hujan deras mengguyur ratusan peserta apel peringatan Hari Jadi Kota Gianyar Ke-242 di Lapangan Astina Raya Gianyar, (19/4) pukul 07.30 wita. Belasan peleton tetap bertahan penuh disiplin pada barisan masing-masing.
Tanda-tanda turun hujan berupa mendung sudah menyelimuti Kota Gianyar sejak pukul 06.00 wita. Sejumlah peserta apel dari pegawai Pemkab Gianyar, TNI, POLRI dan siswa sekolah sudah berbaris dari pukul 07.00 wita tampak was-was. Saat apel mulai pukul 07.30 wita hujan turun, namun peserta tetap merapatkan barisan dan antusias mengikuti jalannya upacara. Akibatnya, 5 pegawai Pemkab Gianyar dan 1 siswa SMA mengalami kelelahan dan meninggalkan upacara. Saat itu juga Unit Kesehatan Matra Pemkab Gianyar yang siaga dekat lapangan secepatnya memberikan pertolongan medis. dr. I Nyoman Waraspati Paramana, S.Ked, yang mengecek kondisi peserta, menyatakan peserta mengalami kelelahan dan belum sarapan ditambah faktor hujan. Namun semuanya sudah dalam kondisi baik dan dipulangkan.
Pada apel, sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Gianyar tampak hadir. Selain itu hadir dari kalangan pimpinan dan anggota DPRD, Muspida, pengelingsir puri, pemuka agama, pemuka adat, pimpinan partai politik, organisasi pemuda, veteran, dan pemuka masyarakat. Tampak pula, Mantan Bupati Gianyar periode 2008-2012, Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati.
Upacara diawali pemaparan sejarah Kota Gianyar yang dibacakan Kepala Dinas Kebudayaan Cok. Rai Widiarsa, yang menandai puncak peringatan Hari Jadi Kota. Berdirinya Kota Gianyar dua setengah abad yang lalu atau 19 April 1771, ketika Gianyar menjadi nama sebuah keraton atau Puri Agung yaitu istana raja (Anak Agung) oleh Ida Dewa Manggis Sakti. Kerajaan berdaulat dan otonom lahir serta ikut percaturan kekuasaan kerajaan di Bali. Berfungsinya Puri Agung Gianyar sebagai kerajaan ketika itu ditentukan syarat upacara sekala niskala yang dilaksanakan 19 April 1771 yang menjadi tonggak sejarah lahirnya Kota Gianyar.
Bupati Gianyar A.A Gde Agung Bharata yang menjadi inspektur upacara, membacakan sambutan Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Hari Jadi Kota Gianyar menjadi momentum evaluasi pelaksanaan program pembangunan. Secara historis menjadi ikatan emosional masyarakat untuk memperdalam rasa bangga sebagai masyarakat Gianyar. Secara sosiokultural Gianyar berkembang menjadi daerah heterogen dengan berbagai konsekuensi permasalahan. Filosofi menyama braya diharapkan menjadi landasan hidup masyarakat. Pemprov. Bali telah memprioritaskan realisasi program pembangunan bagi Kabupaten Gianyar. Walaupun sebagai salah satu kabupaten maju, tetapi masih terdapat masyarakat miskin. Untuk itu masyarakat harus terus diberdayakan.
Sementara Ketua DPRD Gianyar I Made Wardana yang ditemui usai apel mengharapkan peringatan Hari Jadi Kota Gianyar menjadi spirit pembangunan Gianyar. “Momentum peringatan hendaknya nantinya dilakukan langkah nyata dalam bertindak dan berkarya demi peningkatan pembangunan di segala bidang,” ujar Made Wardana.
Usai apel, kegiatan dilanjutkan ziarah dan tabur bunga ke TMP Kertha Kertya Mandala Gianyar. (Humas Gianyar)