Pemkab Gianyar ngaturang banten panganyaran serangkaian Karya Padudusan di Pura Pusering Jagat, Pejeng, Tampaksiring, Selasa (8/8). Bakti panganyaran tersebut dipuput Ida Pedanda Wayahan Bun dari Gria Sanur, Pejeng. Puncak karya sendiri berlangsung sehari sebelumnya yang dipuput Ida Pedanda Gede Singapadu.
Prosesi nganyarin dimulai pukul 09.00. wita melibatkan warga pakraman Banjar Pande dan Banjar Puseh Desa Pakraman Jero Kuta, Pejeng. Menurut Bendesa Pakraman Jero Kuta Tjokorda Gde Pemayun SH., ritual pailehan karya di Pura Pusering Jagat Pejeng telah berlangsung sejak Wraspati Pon Wayang (27/7) lalu. Dilanjutkan dengan nuasen karya dan nyuci pada Buda Wage Kelawu (2/8), Munggah Canang pada Redite Pon Dukut (6/8), dan Puncak Karya bertepatan dengan Purnama Soma Dukut (7/8). Persiapan karya suci ini, kami rencanakan sejak enam bulan lalu sesuai paruman banjar dan tuntunan Ida Sulinggih, terang Tjok Gde Pemayun yang juga tokoh Desa Pakraman Pejeng ini. Lebih jauh, pria yang merupakan anggota DPRD Gianyar ini menambahkan, panganyaran dilakukan selama tiga hari hingga Kamis (10/8).
Selanjutnya dilaksanakan Betara tedun memasar yang disebut dengan Wage Karya pada Jumat (11/8) mendatang dan ritualnya tersebut akan dipuput oleh Ida Pedanda Geriya Tampaksiring. Setelah dilaksanakan memasar akan dilanjutkan dengan parikrama paplengkungan, dan mesineb. Dalam proses karya Padudusan di Pura Pusering Jagat, Ida batara nyejer selama 5 hari.
Tujuan karya ini agar alam semesta beserta isinya dapat berguna dan semua mahkluk ciptaa-Nya dikarunia keselamatan lahir dan bathin, begitu juga warga pengayah selalu dituntun kearah yang benar, mampu meningkatkan semangat menyama beraya tidak bertentangan dengan ajaran dharma," terang Tjok Gde Pemayun tokoh masyarakat Pejeng yang sukses menjadi Perbekel Desa Pejeng tahun 1990 an.
Desa Pakaraman Jero Kuta terdiri dari empat banjar yakni banjar Intaran, Puseh, Pande dan Guliang yang keseluruhannya berjumlah kurang lebih 1118 KK.
Wakil Bupati Gianyar, Made Mahayastra yang turut menghadiri ritual panganyaran tersebut, salut dan bangga terhadap semangat warganya dalam ngaturan ayah-ayahan dan bakti menjalankan swadarmanya menyukseskan karya yang berkesinambungan di wilayah Desa Pakraman Jero Kuta. Terlebih saat kondisi krisis tidak menyurutkan niat masyarakat untuk bakthi dan meyadnya. ”Dengan beryadnya yang iklas akan dapat dijadikan acuan untuk memupuk semangat menyama braya mempertahankan eksistensi adat dan budaya Agama Hindu, terang Wabup Mahayastra bersemangat. (HumasGianyar/bagiada)