18 September 2014

Pemkab. Gianyar Bentuk Pasraman Bhineka Tunggal Ika Tingkat SMP-MTs

Untuk menanamkan sikap toleransi sejak usia dini, serta mencegah terjadinya konflik yang diakibatkan oleh perbedaan golongan, agama maupun suku, Pemerintah Kabupaten Gianyar melakukan terobosan baru dengan membentuk Pasraman Bhineka Tunggal Ika. Pasraman yang dibentuk guna membangun pengetahuan tentang akulturasi agama-agama yang ada di Gianyar, dibuka oleh Bupati Gianyar A.A Gde Agung Bharata di SMPN 1 Gianyar, (18/9).

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa bangsa kita dirajut dari multi suku, agama, dan ras yang masing-masing memiliki identitas budaya yang beraneka ragam. Keanekaragaman inilah kemudian membaur dan membangun bangsa kita sehingga memiliki dinamika serta nilai estetika tinggi.  Namun, jika tidak dibekali dengan pengetahuan tentang keanekaragaman, kondisi rawan menimbulkan konflik. Karena masing-masing akan merasa bahwa miliknya adalah yang terbenar dan terbaik.

Bupati Gianyar, A.A Gde Agung Bharata menaruh harapan besar pada Pasraman Bhineka Tunggal Ika. Karena sejak dini anak-anak harus diberi pemahaman tentang sejarah perkembangan agama yang ada di Kabupaten Gianyar, pokok-pokok keimanan lintas agama, pengetahuan tentang wawasan kebangsaan dan bela negara hingga kenakalan remaja dan narkoba.

“Mudah-mudahan pasraman ini dapat membias di masyarakat luas,” harap Bupati Gianyar.

Tak hanya itu, Bupati Agung Bharata juga mengatakan sebenarnya toleransi antar umat agama sudah ada dikalangan remaja, meski tidak disadari. Misalnya lewat media sosial, SMS atau BBM mengucapkan selamat hari raya, selamat menunaikan ibadah puasa antar teman dan lain sebagainya.

“Meski sederhana, namun itu merupakan langkah awal dalam toleransi umat beragama,” kata Bupati Agung Bharata.

Pasraman Bhineka Tunggal Ika baru pertama kali ada di Kabupaten Gianyar. Untuk tahap awal baru diperuntukkan untuk anak SMP/MTs dari semua Agama yang ada di Kabupaten Gianyar. Untuk selanjutnya Bupati Agung Bharata berupaya akan dibentuk Pasraman Bhineka Tunggal Ika yang ditujukan untuk anak SMA dan SD bahkan jika memungkinkan untuk anak-anak TK.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Dewa Alit Mudiarta mengatakan kegiatan Pasraman Bhineka Tunggal Ika diikuti oleh 80 siswa-siswi SPM/MTS dari semua agama yang ada di Kabupaten Gianyar. Dari agama Hindu sebanyak 37 orang, 21 orang dari Agama Islam, 3 orang dari Agama Katolik, 8 orang Agama Protestan, 8 dari agama Budha dan 3 orang dari Khonghucu. Para peserta pasraman selama 3 hari (18-20 /9) akan diberikan pemahaman tentang agama oleh nara sumber yang berasal dari kalangan akademisi, FKUB dan BNN Kabupaten Gianyar.

Dewa Alit Mudiarta juga menambahkan seusai mengikuti Pasraman Bhineka Tunggal Ika, peserta diharapkan sudah memahami tentang keanekaragaman agama yang ada hanya merupakan jalan saja, namun bersama-sama menuju tujuan yang sama, sehingga tercipta toleransi antar umat beragama.

Keberadaan Pasraman Bhineka Tunggal Ika juga disambut antusias oleh Dicky Zumara, siswa muslim dari SMPN 1 Gianyar. Menurut Dicky  selama ini yang ia tahu hanya ada pasraman Budi Pekerti yang diperuntukkan untuk teman kalangan Hindu. Dengan adanya pasraman Bhineka tunggal Ika ini ia berharap dapat lebih mengetahui dan memahami tentang agama lainnya yang ada di Kabupaten Gianyar. Sehingga dalam keseharian dapat membaur dengan teman dari agama lain, tanpa takut ada rasa tersinggung karena sudah saling memahami. (Humas Gianyar/eni)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .