Desa Pejeng Kaja memiliki potensi Subak terbanyak di Kabupaten Gianyar berumlah 9 Subak, dengan sector pertanian sebagai penyumbang pendapatan masyarakat kedua terbesar sekitar 35,5% setelah sektor jasa 48 %, dikiuti sector industri 8,8%, perdagangan 5,4 %, dan perhubungan 2,3 %. Hal tersebut dijelaskan Perbekel Desa Pejeng Kaja, I Wayan Jana kepada Tim Evaluasi Lomba Desa/Kelurahan Tingkat Kabupaten Gianyar di Bale Desa Pejeng Kaja (12/4).
Lebih lanjut Perekonomian Desa Pejeng Kaja ditunjang oleh 4 unit LPD, 10 Koperasi Banjar, 1 Koperasi Umum, 1 Koperasi Wanita dan Gapoktan. Desa Pejeng Kaja merupakan desa yang tercatat sangat aman minim kriminalitas, tahun 2011 saja hanya terdapat 2 kasus pencurian yang telah ditangani oleh pihak kepolisian. Toleransi dan partisipasi masyarakat sangat tinggi, terbukti dari diselesaikannya tapal batas wilayah tanpa terjadi konflik serta hak pilih yang digunakan dalam bidang politik (pilkada, pemilu) mencapai 86,4%. Prestasi membanggakan adalah tidak ada nya kematian ibu dan bayi serta tidak terdapatnya bati bergizi buruk.
Menurut Anak Agung Dalem Jagadhita perlombaan desa dan kelurahan adalah evaluasi dan penilaian perkembangan pembangunan atas usaha masyarakat pemerintah desa dan pemerintah kabupaten. Disamping dalam rangka penguatan kelembagaan,peningkatan motivasi dan swadaya gotong royong masyarakat di desa dan kelurahan dalam 2 tahun terakhir. Ada 8 indikator penilaian yakni; pendidikan, kesehatanmasyarakat, ekonomi masyarakat, keamanan dan ketertiban, pertisipasi masyarkat, pemerintahan, lembaga kemasyarakatan dan pemberdayaan dankesejahteraan keluarga.
Lebih lanjut Desa Pejeng Kaji merupakan Desa terakhir yang di evaluasi oleh Tim Evaluasi lomba Desa Tingkat Kabupaten Gianyar dimana sebelumnya telah dilakukan evaluasi 6 Desa lain yakni; Desa Mas Ubud (3/4) Desa Guwang Sukawati (4/4), Desa Keliki Tegallalang (5/4), Desa Keramas Blahbatuh (9/4), Desa Bresela payangan (10/4) dan Desa Tulikup (11/4).
Wakil Bupati Gianyar, Dewa Made Sutanaya Menyatakan bahwa lomba desa merupakan suatu usaha untuk mendorong percapatan pembangunan dan pengembangan desa secara kompetitif dan sehat. Wakil Bupati yakin melalui kegiatan ini banyak manfaat yang diperolah masyarakat, diantaranya semakin meningkat persatuan dan kesatuan masyarakat, semakin baiknya kondisi desa, serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang arti penting pembangunan. Lomba desa diharapakan menjadi momentum bagi pemerintah desa untuk melakukan evaluasi sejauh mana pemerintah desa sudah dikelola bagi kepentingan kesejahteraan rakyat. Penilaian agar diberikan secara objektif dan menyeluruh sesuai dengan criteria (8 indikator). (Humas Gianyar)