08 April 2015

Pameran Pertanian dan UMKM Serangkaian HUT Ke – 244 Kota Gianyar

Pameran pertanian yang rutin digelar setiap menyambut HUT Kota Gianyar kali ini menyuguhkan nilai lebih dari tahun – tahun sebelumnya. Masing – masing Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) se-kecamatan Kabupaten Gianyar dituntut untuk menampilkan inovasi segar untuk menghidupkan suasana pameran agar tidak terkesan monoton. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (Disperhutbun) Kabupaten Gianyar, Gusti Ayu Dewi Hariani saat peninjauan pembukaan pameran pertanian di Lapangan Astina Gianyar, (8/4).

Dewi mengatakan, konsep pameran pertanian kini dipilah menjadi dua bagian. Pada area tengah, khusus dipertontonkan keunggulan potensi pertanian masing – masing BPP se-Kecamatan. Sedangkan di bagian luar diperuntukkan untuk stand pertanian dari luar daerah Kabupaten Gianyar.

”Stand BPP khusus untuk edukasi terhadap masyarakat yang tertarik mempelajari potensi pertanian,”terangnya.

Pada pameran kali ini, setiap BPP memiliki keistimewaan tersendiri. Diantaranya BPP Payangan menonjolkan potensi terhebat di wilayah mereka, seperti jeruk siam, manggis, dan buah – buahan lainnya. BPP Blahbatuh menawarkan konsep pemanfaatan pekarangan rumah bale daja, untuk ditanam beberapa bahan sayuran, semisal pohon cabai, kol, guna menghemat pengeluaran rumah tangga. BPP Tegalalang unjuk produk buah jeruknya yang sudah masuk ke beberapa supermarket di Bali. Kemudian, BPP Tampaksiring memberi gagasan konsep bonsai tanaman buah jeruk. Bermanfaat untuk warga yang ingin bertani jeruk, namun memiliki lahan yang sempit. Untuk BPP Ubud dan Sukawati mengkolaborasikan potensi pertanian dengan pariwisata. Menyediakan kawasan rumah pangan lestari (KRPL) sebagai tempat terbuka bagi anak – anak yang hendak belajar tentang pertanian. BPP Gianyar mengenalkan beberapa alat untuk menanam padi. Antara lain, Rice Transplanter yang memiliki bentuk laiknya pesawat terbang mini. Memiliki kemampuan menanam 6-7 jam/Ha, setara 20 orang tenaga kerja. Jarak dan tingkat kedalaman bisa diatur untuk diseragamkan, dan biaya penanaman hanya memerlukan Rp 400.000/500.000,-/Ha. Selain itu, ada juga SRI (System of Rice Intensification).

“Alat – alat tersebut bertujuan merangsang minat generasi muda terhadap pertanian. Pasalnya, seiring perkembangan jaman yang kian modern. Minat anak muda makin menurun di bidang pertanian. Padahal potensi masih sangat lapang ke depan. Untuk itu, dibutuhkan inovasi teknologi untuk menarik minat mereka,”jelas Gusti Ayu Dewi Hariani.

Sementara itu, dalam waktu dan tempat yang sama, juga berlangsung pameran UMKM. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar Wayan Suamba mengatakan, pameran dilaksanakan untuk mendukung para pelaku UMKM di Kabupaten Gianyar.

”Kami harapkan produk UMKM di Kabupaten Gianyar dapat bersaing dengan aneka produk dari luar,”harapnya.

Dikatakannya, pameran kali ini mengedepankan konsep evaluasi desain produk. Pihaknya mendatangkan pengrajin dari Yogyakarta untuk dapat bertukar konsep dan memadukannya dengan produk industri di Kabupaten Gianyar.

”41 komunitas terlibat dalam pameran kali ini. Mereka menawarkan komuniti unggulan Kabupaten Gianyar, seperti perak, tenun, kayu, dan lukisan,”ungkapnya. (Humas Gianyar/ari)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .