22 December 2015

Momentum Hari Ibu Sebagai Refleksi dan Introspeksi

Peringatan Hari Ibu telah mengilhami semangat untuk mewujudkan persamaan peran dan kedudukannya antara perempuan dengan kaum laki – laki, yang semakin menguatkan peran keduanya sebagai mitra sejajar dan partnership yang turut menentukan keberhasilan pembangunan. Momentum Hari Ibu diharapkan juga menjadi refleksi, introspeksi dan renungan bagi kita semua, untuk terus berinovasi dan berkreasi memajukan kiprah perempuan sehingga mampu sebagai agent of change di semua bidang pembangunan.

Demikian disampaikan oleh Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kab Gianyar, Cokorda Gde Rai Widiarsa P saat membacakan amanat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Yohana Yembise pada Apel Peringatan Hari Ibu ke - 87 di Lapangan Astina Gianyar,  (22/12).

Cokorda Rai Widiarsa menambahkan, cita – cita dan semangat untuk mewujudkan Indonesia yang aman, tenteram, damai, adil, dan makmur inilah yang dideklarasikan dan digemakan untuk pertama kali dalam Kongres Perempuan Indonesia pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Momentum ini sekaligus mejadi tonggak sejarah bagi Bangsa Indonesia yang selanjutnya diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Ibu. Komitmen dan keseriusan pemerintah telah dibuktikan dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959, yang menetapkan bahwa tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu sekaligus Hari Nasional bukan hari libur.

“Ke depan, bagaimana kita mengkemas Peringatan Hari Ibu  agar lebih monumental lagi dalam bentuk kegiatan nyata kepada rasa hormat dan rasa menghargai para ibu,” terang Cok Rai Widiarsa.

Bertepatan dengan Peringatan Hari Ibu ke – 87 Tahun 2015, pelibatan dan peran kaum laki – laki dan keluarga dalam pembangunan juga menjadi hal yang harus terus dikampanyekan. Sehingga menjadi satu gerakan massive dan berkesinambungan dalam rangka penghapusan segala bentuk kekerasan serta perlakuan diskriminatif lainnya terhadap perempuan dan anak. Maraknya berbagai bentuk kekerasan serta kompleksitas masalah – masalah social yang terjadi di masyarakat, seperti kekerasan, kejahatan seksual, trafficking, pornografi, infeksi menular seksual dan HIV/AIDS, narkoba, kriminalitas dan lainnya disebabkan karena runtuhnya pondasi ketahanan dalam keluarga.

“Seperti yang diamanatkan Ibu Menteri, untuk menjawab dan mengatasi masalah tersebut perlu dibentuk ketahanan keluarga melalui penanaman nilai – nilai budi pekerti, keimanan dan ketakwaan,”tambah Cok Rai Widiarsa. (Humas Gianyar/set)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .