Mendapatkan juara dalam penilaian posyandu bukan sebagai tujuan akhir perkembangan posyandu, tapi lebih dijadikan sebagai bahan evaluasi pelaksanaannya kedepan. Karena tugas dalam menjaga posyandu kedepan semaki berat. “Tugas kaum perempuan Bali sangat penting, disamping sebagai ibu rumah tangga, perempuan Bali juga memiliki tugas khusus dalam menjaga generasi penerus bangsa, terutama dalam menjaga kesehatan dan keberlanjutan posyandu”, ungkap Ketua TP PKK Kab Gianyar Ny. Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra, saat menilai kegiatan posyandu serangkaian lomba desa terpadu di Balai Banjar Lungsiakan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, (15/4).
Perhatian Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar Ny. Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra tidak hanya memberikan perintah kepada para pelaksana posyandu tingkat desa, tetapi turut langsung turun ke lapangan memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada para kader posyandu di tingkat banjar. Posyandu merupakan ujung tombak kesehatan masyarakat pedesaan, terutaman balita. Kesehatan balita juga merupakan cermin kesehatan masyarakat. Warga sudah semestinya memberikan perhatian lebih bagi perkembangan posyandu. Ny. Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra tidak akan berhenti memberikan pembinaan hanya terkait dalam pelaksanaan lomba, tetapi akan secara berkesinambungan.
Ketua TP PKK Banjar Lungsiakan, Ni Wayan Roni menyatakan bahwa posyandu yang ada di banjarnya sudah pernah meraih juara harapan II dalam pelaksanaan lomba posyandu tingkat kabupaten tahun 2012 lalu. Pelaksanaan posyandu di banjarnya sampai saat ini masih berjalan dengan lancar. Posyandu Banjar Lungsiakan masih berfungsi dengan optimal, setiap bulan sedikitnya ada 13 bayi yang selalu diperiksa rutin, disamping pemberian makanan tambahan dan 61 balita yang sering ke posyandu baik diperiksa kesehatan rutin maupun hanya bermain. Posyandu Banjar Lungsiakan sudah dilengkapi sarana bermain anak, dan sarana bermain lainnya.
Pendanaan posyandu di Lungsiakan didanai dari dana hibah desa dan kabupaten serta bantuan dari warga Lungsiakan maupun warga asing yang menetap disana. Bahkan ada warga asing Mr. Odet, yang bersedia memberikan halaman rumahnya sebagai sarana belajar dan kreatifitas anak-anak balita. Mereka ada yang diajarkan bermain, kursus Bahasa Inggris dan sebagainya sebagai bentuk bantuan dalam menjaga keberlanjutan posyandu. (Humas Gianyar)