Desa Batubulan Kangin dan Desa Melinggih Kelod mewakili Kabupaten Gianyar dalam penilaian lomba kearsipan sekretaris desa/kelurahan Kabupaten/Kota Se-Bali. Penilaian yang dilakukan oleh tim penilai dari Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Bali dilakukan di kantor Perbekel Desa Batubulan Kangin dan Kantor Desa Melinggih Kelod (26/7). Tim Penilai bersama I.B.Arimbawa dari Pusat Arsip Universitas Udayana  disambut oleh kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kab.Gianyar A.A. Marwati beserta jajarannya, perbekel beserta para kaur, serta para kelian desa. Dalam sambutan pembukanya, Perbekel Batubulan Kangin I Wayan Swarjaya mengharapkan dengan kegiatan lomba kearsipan ini, kearsipan di Desa Batubulan Kangin lebih rapi dan lebih baik. Sebelum melakukan penilaian kearsipan, tim penilai menyampaikan  bahwa penilaian ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari pembinaan dan bimbingan teknis (bimtek) kearsipan yang telah diberikan sebelumnya kepada sekretaris desa. Tim penilai menyampaikan bahwa penilaian lomba kearsipan ini memiliki beberapa kriteria, diantaranya SDM, bagaimana para Kaur Desa mengelola dan menata serta memelihara arsip; sarana dan prasarana baik software maupun hardware yang ada apakah sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak; sistem kearsipan, apakah sudah sesuai dengan aturan atau tidak. Arsip sangat penting bagi kelancaran jalannya pemerintahan desa serta membantu memberikan pelayanan yang cepat bagi masyarakat. Sementara itu, kepala KPAD Kabupaten Gianyar, A.A.Marwati menyampaikan bahwa dari 6 desa di Gianyar yang mendapat bimbingan teknis kearsipan dari propinsi, hanya 2 desa ini (Batubulan Kangin dan Melinggih Kelod) yang siap mewakili Gianyar di lomba kearsipan tingkat propinsi tahun 2011 ini. 4 desa lainnya yaitu Desa Lebih, Desa Tegaltugu, Desa Sebatu, dan Desa Bedulu. 6 desa tersebut diberi bimbingan teknis oleh propinsi dan dibina oleh kabupaten. Dari hasil penilaian di Batubulan Kangin, secara umum sistem kearsipannya sudah cukup bagus namun perlu sedikit pembenahan. Disebutkan bahwa pencarian arsip yang aktif memakan waktu kurang lebih 11 menit dimana hal ini termasuk cukup baik, sedangkan pencarian arsif inaktif agak memakan waktu yang cukup lama sekitar 14 menit. Untuk itu tim penilai menyarankan agar dalam penyimpanan arsip menggunakan map teka (map berdiri) serta pembenahan filling cabinet untuk penyimpanan arsip. Selain itu, ditemukan juga bahwa antara kode-kode arsip di kotak arsip tidak sesuai dengan pemberkasan di lemari arsip. Sementara itu, di Melinggih Kelod pencarian arsip yang aktif maupun inaktif memakan waktu sekitar 1 menit. Perbekel Melinggih Kelod, Wayan Suardana menyampaikan harapannya agar kedepannya sistem kearsipan di kantornya jauh lebih baik sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. (Humas Gianyar)