[caption id="attachment_6847" align="alignleft" width="200"] Salah satu peserta Lomba Busana Adat Ke Pura yang diselenggarakan oleh Diparda Kab. Gianyar di Balai Budaya Gianyar, (8/12).[/caption]
Banyaknya penyimpangan berpakaian adat ke pura yang tidak sesuai pakem terutama pada anak-anak muda membuat sejumlah kalangan prihatin. Atas kondisi ini, Dinas Pariwisata Pemkab Gianyar bersama Jegeg Bagus Gianyar mencoba mensosialisasikan berpakaian adat ke pura sesuai pakem dengan cara melaksanakan Lomba Busana ke Pura yang berlangsung di Balai Budaya Gianyar, (8/12).
Lomba yang berlangsung sehari ini, diikuti 14 pasang putra putri dari anak-anak SMA/SMK se-Kabupaten Gianyar. Pada perlombaan tersebut, diperagakan cara memakai kain ke pura yang benar serta penataan rambut yang rapi. Tampil sebagai tim juri adalah Cok Abi, Pande Putu Wijana dan Dewa Putu Metayana. Secara umum yang dinilai adalah kerapian, keserasian dan penampilan. Hadir pula Ketua PKK Kabupaten Gianyar Nyonya Surya Adnyani Mahayastra dan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Gianyar, Ny. Ambari Gaga Adi Saputra.
Ketua Panitia Komang Wira Adi Saskara menjelaskan, perlombaan ini dilaksanakan karena banyaknya penyimpangan berpakaian adat ke pura seperti mengenakan kain di atas lutut serta berpakaian kain brokat oleh kaum putri yang perlu mendapatkan perhatian. Sedangkan untuk kaum putra juga terjadi penyimpangan dengan mengenakain kain hampir sejajar dengan lutut.
“Kami menyasar anak-anak SMA/SMK yang selama ini sering terlihat berpakaian adat ke pura tidak sesuai dengan pakem,” ujar Komang Wira Adi Saskara.
Melalui lomba busana ini diharapkan para peserta dapat menerapkan cara berpakaian sesuai dengan pakem yang ada. Selain itu, para peserta dapat membagi ilmu cara berpakaian adat pada teman-teman lainnya sehingga cara berpakaian ke pura tidak lagi ada penyimpangan yang dapat berpengaruh negatif. Tujuan lainnya, untuk menjaring bibit potensial dalam pemilihan Jegeg Bagus tahun 2014 nanti. Dalam perlombaan ini juga, mengajak guru setiap sekolah agar turut memberikan perhatian terhadap pakaian anak-anak terutama dalam berpakaian ke pura.
Kepala Dinas Pariwisata, A.A. Ari Brahmanta sangat mengapresiasi sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Gianyar yang mengikutsertakan anak didiknya untuk mengikuti lomba busana ini. Ia berharap dengan seringnya dilaksanakan perlombaan semacam ini, para generasi muda semakin paham akan berpakaian ada ke pura yang benar.
Sementara salah satu tim juri Dewa Putu Metayana mengatakan, generasi muda jaman sekarang boleh mengikuti perkembangan mode berpakaian namun hanya dilaksanakan dalam upacara resepsi atau menghadiri upacara perkawinan. Untuk berpakaian ke pura memang tidak ada aturan baku. Namun, sembahyang ke pura tentu harus berpakaian sopan dan tidak berpakaian tembus pandang. Tidak hanya berpakaian juga mulai dari penataan rambut harus rapi. Sedangkan untuk pakaian brokat hendaknya hanya di pakai saat pesta.
Salah seorang peserta lomba busana adat, Kadek Dode Moneko dari SMA N 1 Sukawati mengaku sangat senang mengikuti perlombaan semacam ini. Menurutnya, lewat lomba benar-benar mengetahui cara berpakaian ke pura sesuai dengan pakemnya. Selama ini Ia mengaku hanya mengikuti tren yang berkembang sekarang ini. Dengan adanya perlombaan seperti ini menjadi suatu pengetahuan tambahan bagaimana cara berpakaian ke pura yang benar.
Sementara berdasarkan hasil penjurian tampil sebagai juara 1 adalah Kadek Dode Moneko dan Gusti Ayu Evita Rasdyana (SMAN 1 Sukawati), juara 2 diraih oleh A.A. Bagus Arjuna Suteja dan Ni Putu Arin Armini (SMA Negeri 1 Ubud) dan juara 3 diraih Dewa Gede Dwi Maheswara dan Desak Putu Rini Larashati Subagia (SMA N 1 Gianyar). (Humas Gianyar)