Bukan Gianyar namanya kalau tak tampil wah. Terlebih dalam Pesta Kesenian Bali ( PKB ) XXXII tahun 2010, di Taman Budaya Art Center Denpasar nanti. Segalanya telah dipersiapkan maksimal. Termasuk dalam pawai pembukaan nanti, Gianyar bakal menampilkan Pragina Siu (berbagai atraksi serta melibatkan 1.000 seniman tua dan muda ), yang telah melaksanakan gladi di SMKN 3 Rabu (9/6), dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar, Cokorda Rai Widiarsa, para guru seni, dan tokoh seni.
Dari urutan pawai versi Kontingen Kabupaten Gianyar itu, tampilanMacaru dan Siat Sampian diprediksi akan paling menyita perhatian ribuan pasang mata yang memadati panggung kehormatan saat acara pembukaan PKB di Denpasar, Sabtu (12/6). Apalagi selama ini, kontingen seni asal Kabupaten Gianyar selalu mendapatkan aplous luar biasa dari pengamat seni, budayawan, dan para penonton.
Pelaksanaan gladi bersi pawai Kontingen Gianya untuk PKB kemarin juga tak luput dari masukan sejumlah seniman dan para guru seni yang hadir. Salah satunya, masukkan untuk tampilan seni budaya ritual Mecaru dan Siat Sampian,. Bagi penekun seni dan para guru seni, ritual Mecaru dan Siat Sampian ini sangat membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi.
Drs Wayang Patera MHum, selaku Ketua Pesamuan Pura Samuan Tiga, Desa Pekraman Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar tempat asal ritual siat sampian, menyambut baik dipentaskannya warisan budaya ritual
Siat Sampian pada pawai PKB nanti. Namun Patera menyarankan kepada mereka yang akan melakoni ritual Siat sampian nanti agar melakukannya dengan penuh konsentrasi dan penghayatan. “Jika tidak menghayati, pesan makna ritual yang ingin disampaikan bisa lain,” jelasnya.
Patera menambahkan, beberapa tafsir yang diperoleh para peneliti selama ini, siat sampian bermakna membersihkan leteh ( kotor secara niskala ) bumi pertiwi dan parahyangan, serta menjaga kebersamaan gerak dan laku diri menyembah kepada – Nya ( Tuhan ).
Tradisi ritual siat Sampian sendiri rutin digelar di Pura Samuan Tiga, Desa Bedulu, tiga hari setelah puncak pujawali di pura kuna warisan zaman pemerintahan pengusasa suami istri Raja Udayana Warmadewa dan Ratu Sri Gunapriya Dharmapatni ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar, Cokorda Rai Widiarsa, mengatakan daerahya berusaha menampilkan garapan seni yang terbaik dalam PKB XXXII 2010 nanti, meskipun tanpa penilaian. Hal ini karena Gianyar memiliki potensi seni budaya melebihi kabupaten lain di Bali, bahkan nusantara. “Sebagai daerah seni, kita selalu berusaha menampilkan yang terbaik dan prima,” katanya.(Iba