Suasana Stadion Kapten Dipta Gianyar yang biasanya sunyi, tampak berbeda. Stadion dipenuhi dengan merdunya kicauan burung. Tidak hanya itu, dibeberapa sudut diluar stadion tampak beberapa komunitas pencinta burung, duduk bergerombol sambil membawa sangkar mempersiapkan burung andalannya. Bahkan ada peserta dari luar daerah, sampai menggelar tikar di bawah atap stadion demi kecintaanya pada kicauan burung,(13/4).
Seperti diungkapkan salah satu peserta Supardi asal Malang. Ia memboyong seluruh ke luarga khusus untuk mengikuti lomba ini. Burung yang menjadi andalannya adalah jenis murai batu, cendet dan C ijo. Membawa burung dari Malang ke Gianyar, cukup sulit dan harus berhati-hati, ia tidak ingin saat kontes burungnya malah stress.
Seperti peserta lainnya, Supardi juga mempunyai gacoan andalan yaitu murai batu, burungnya ini sudah beberapa kali menang kontes dibeberapa daerah. Jadi ia sangat berhati-hati memeliharanya. Untuk lomba kali ini, Supardi mengaku sudah mempersiapkan jauh hari sebelumnya. Burung murai batu bukanlah burung yang murah, burung ini memiliki pasaran yang sangat tinggi dan juga termasuk dalam dominasi ( burung kelas atas). “ Apalagi yang sudah pernah menang kontes, harganya bisa membumbung tinggi,” jelasnya.
Sementara itu menurut panitia A.A. Alit Asmara, lomba burung berkicau yang diadakan Komunitas pencinta burung yang tergabung dalam organisasi Pelestari Burung Indonesia (PBI) cabang Gianyar, diikuti oleh peserta dari berbagai daerah, seperti Lombok, Surabaya, Situbondo, Malang dan Jember dengan jumlah burung hampir 500 ekor.
Ada 4 jenis kelas yang diperlombakan seperti Kelas VIP Bupati untuk burung jenis P. merah, cendet, lovebird dan C. ijo. Kelas Lestari untuk burung; P Merah, Cendet, C ijo, kacer, lovebird, murai batu dan kenari. Kelas Bahari untuk burung; P merah, cendet, kenari,C ijo, lovebird, C jengot, kacer dan murai batu. Untuk kelas Ring jenis burung yang dilombakan adalah murai batu ring, P kembang ring, cucak rawa ring dan kacer ring. “ Selain untuk menyambut HUT Kota Gianyar, lomba ini bertujuan untuk pelestarian burung berkicau di Kabupaten Gianyar,” jelas Alit Asmara.
Dijelaskan juga Juri yang berasal dari PBI Pusat dan Bali ini nantinya akan menilai suara, kemerduan isian (pintar mengambil suara burung lain) dan lamanya berkicau.
Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Cok. Gde Rai Widiarsa menyambut baik lomba burung berkicau ini. Karena menurutnya burung itu identik dengan keindahan, suaranya bisa menghilangkan penat dan stress. Cok Rai juga berharap, agar organisasi PBI di Gianyar tidak hanya sekedar mengadakan lomba namun juga lebih pada pelestarian burung-burung lokal di Gianyar. (Humas Gianyar/eni)